Berita Sikka
Empat Jam Mahasiswa Unipa Tunggu Angkutan Kota di Maumere,Ternyata Sopir Demo ke DPRD Sikka
Sejumlah mahasiswi Universitas Unipa Indonesia Maumere gusar menunggu angkutan hampir empat jam, Senin 5 September 2022 ketika sopir melakukan demo.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Paulus Kebelen
TRIBUNFLORES.COM,MAUMERE-Sejumlah mahasiswi Universitas Nusa Nipa (Unipa) Indonesia Maumere, Kabupaten Sikka gusar menunggu angkutan hampir empat jam, Senin siang 5 September 2022.
Lima orang mahasiswi itu belum tahu kalau semua sopir angkutan kota sedang berdemonstrasi menuntut penetapan tarif baru pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kantor DPRD Sikka.
Mereka tampak bingung dan gelisah lantaran menunggu hampir empat jam, namun tak ada satupun angkutan umum yang melintas.
Oktaviana Du'a Omi (23), salah satu dari lima mahasiswi sangat terkejut ketika mengetahui para sopir sedang mogok pelayanan.
Baca juga: Pangku Kaki,Minum Kopi dan Merokok,Petugas Dishub Sikka di Mata Sopir Angkutan Kota
"Sudah tiga jam tunggu, tapi mobil taksi tidak ada yang lewat. Padahal mereka lagi demo," katanya.
Oktaviana baru saja mengambil beberapa data untuk keperluan penelitian tugas akhir di Kampus Unipa Maumere. Ia hendak menuju ke Terminal Lokaria namun para sopir masih demo.
"Saya mau pulang tapi dari tadi tidak ada bemo yang lewat. Tapi tunggu saja karena saya tidak mau naik ojek," katanya.
Untuk menghibur diri, lima mahasiswi ini akhirnya nonton konten youtube di layar handphone. Ada yang memutuskan pulang dengan ojek.
Baca juga: Nelayan di Sikka Tak Melaut karena Bahan Bakar Mahal, Ical: Kalau Paksa Kami Rugi
Magdalena Ersalia, mahasiswi jurusan keperawatan mengatakan, akibat aksi mogok membuatnya terlambat tiba di rumah. Padahal jam makan siang sudah lewat tiga puluh menit. Meski begitu, Magdalena tetap menunggu taksi lantaran tarifnya lebih terjangkau dari pada jasa ojek dengan biaya dua kali lebih mahal.
"Uang tidak cukup kalau pulang naik ojek. Satu hari minimal pegang uang transport Rp 10.000," katanya.
Ia keberatan dengan tarif angkutan kota yang bakal naik menyusul kenaikan harga BBM. Meski begitu, dirinya juga pasrah lantaran jika tarif tak naik maka sangat merugikan para sopir.
"Pasti nanti harga penumpang juga naik, sementara biaya transportasi saat ini juga kami rasa berat," tukasnya.
Baca juga: Sopir di Sikka Minta Tarif Angkutan untuk Pelajar Mahasiswa Rp 5.000 Per Orang & Dewasa Rp. 8.000
Sementara di lokasi demo, puluhan sopir dan kernek mendesak Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo untuk menetapkan tarif baru pasca Pemerintah Pusat mengumumkan kenaikan harga BBM jenis pertalite.
"Kami minta Bupati segera tetapkan tarif angkutan yang baru karena BBM naik supaya kami di lapangan tidak konflik dengan penumpang," kata Yosep Yan Teris saat menyampaikan tuntutan.