Berita Sikka
Potret Toleransi di KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit, Umat Muslim Jadi Pelayan saat Makan Bersama
Adalah soal kehadiran dua orang gadis berljibab. Mereka diketahui umat Muslim. Mereka merupakan mahasiswa yang datang untuk membantu pelayanan.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Bagi Felixia ini adalah bentuk dukungan dari sesama antara umat beragama.
"Saya sangat bangga, karena itu akan menjadi contoh untuk semua umat, dan dapat memberikan teladan. Seperti yang kita ketahui, kita Indonesia terbentuk dari berbagai suku, bahasa, agama, ras, dan daerah yang berbeda. Kehidupan yang damai tidak mungkin ada jika tanpa adanya toleransi, jadi mari kita saling mengahargai dan menghormati satu sama lainnya. Salam Toleransi,"ujar Felixia.
Felixia berharap agar ia dan Sri serta teman-teman yang lain dapat terus memupuk persaudaraan dan menjadi sahabat yang saling mendukung dalam hal apapun. Karena perbedaan itu indah dan harus ditingkatkan.
Baca juga: Prakiraan Cuaca di Flores Hari Ini Kamis 30 Oktober 2022, Sebagian Wilayah Cerah Berawan
Umat Antusias
Sebelumnya, ratusan umat KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit dan Bunda Ratu Para Imam, Lingkungan Kristus Ratu Itang Kota Uneng, Paroki St.Yoseph Maumere, Sikka antusias saat perarakan Patung Maria, Rabu 26 Oktober 2022 malam.
Patung Maria itu sebelumnya berdiamKBG Bunda Ratu Para Imam. Setelah kurang lebih 5 malam barulah diantar menuju KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit.

Umat KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit sudah siap menjemput dan sejumlah penari mengarakan patung. Penari menari Hegong hingga tempat terakhir dimana patung Maria ditempatkan.
Ratusan umat yang hadir berdoa dan menyanyi saat mengarakan patung menuju tempat persinggahan di KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit.
Anak-anak, remaja, dewasa, orang tua, laki-laki dan perempuan antusias malam itu.
Barisan anak-anak membawa lilin bernyala dan orang dewasa membawa lilin sambil melantunkan doa dan nyanyian Maria.
Saat tiba di tempat peristirahatan Patung Maria di KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit, dilanjutkan dengan doa peristiwa dan menyanyikan lagu Maria.
Baca juga: Polairud Polda NTT Temukan 1 Korban Kapal Cantika yang Terbakar, Total 18 Orang Meninggal Dunia
Setelah itu umat duduk dan berkumpul bersama dan melaksanakan ramah tama.
Devi Daniel yang bertugas sebagai Master of Ceremony (MC)malam itu mengaku suatu kebanggaan yang luar bisa, karena umat begitu luar biasa antusias untuk ikut dalam perarakan patung.
Tradisi itu sudah diwariskan sejak dahulu kala oleh umat Katolik diwilayah itu. Ini menjadi suatu tanda warisan yang sudah diwariskan harus terus dilestarikan.
"Kita memuji kemurahan Bunda kita Maria. Kita sepakat berdoa, kita sembah sujud kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Kita berdoa juga untuk orang belum hadir, kita berdoa agar Maria melindungi kita. Kita berdoa untuk orang sakit semoga mereka lekas sembuh. Malam hari ini kita dan kami KBG Bunda Keselamatan Orang Sakit menunggu kehadiran kita semua,"ujarnya.