Berita Flores Timur

DPRD Flotim Perjuangkan Hak Nakes Rp 5,6 Miliar Ditantang Ketua LKPK Hingga Pukul Meja

Sementara Ketua LKPK Flores Timur, Theodorus Wungubelen, menantang Ignas agar berkomitmen dengan argumentasinya yang dinilai LKPK terlalu berapi-api.

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KEBELEN
RAPAT - Rapat gabungan komisi DPRD Flores Timur bersama LKPK Flores Timur soal jasa tenaga kesehatan (Nakes) RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka sebesar Rp 5,6 miliar, Rabu 9 November 2022. siap abang 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kebelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Klaim Pemerintah Daerah Flores Timur soal uang jasa pelayanan medis tenaga kesehatan (Nakes) di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka menuai diskursus panjang.

Pasalnya, upah jasa para nakes yang melayani pasien Covid-19 belum dibayar kendati disebutkan mendapatkan jatah Rp 5,6 miliar atau 40 persen dari aliran dana Kementerian Kesehatan RI tahun 2021 sebesar Rp 14,1 miliar.

Aliran dana tersebut ditransfer ke rekening RSUD dr. Hendrikus Fernandes Larantuka pada bulan April 2022 saat jabatan eksekutif Flores Timur masih dipimpin Antonius Hubertus Gege Hadjon dan Agustinus Payong Boli.

Ketua Komisi C DPRD Flores Timur, Ignasius Boli Uran saat memimpin rapat gabungan komisi, Rabu 9 November 2022, mengaku konsisten memperjuangkan nasib nakes hingga upahnya terbayar.

Baca juga: Rapat Gabungan DPRD Flotim Belum Temukan Solusi Hak Nakes Rp 5,6 Miliar

 

"Kami tetap konsisten. Konsultasi dengan kementerian itu menjadi solusinya," ujarnya dengan suara lantang.

Ignas mengajak warga Flores Timur jangan terhasut informasi yang menyebutkan kalangan DPRD inkonsisten. Berdasarkan hasil konsultasi dengan Kementerian Kesehatan, jelasnya, semua rumah sakit yang melayani pasien Covid-19 wajib hukumnya dibayar.

"Apa yang disampaikan soal tenaga kesehatan tidak mempunyai hak itu sangat fatal," tandasnya.

Sebagai Ketua Komisi C yang juga membidangi kesehatan, Ignas menyebut akan sangat mustahil jika hak para nakes tidak diperjuangkan. Terlebib pihaknya sudah memperoleh pendasaran yang kuat dari nakes rumah sakit.

Sementara Ketua LKPK Flores Timur, Theodorus Wungubelen, menantang Ignas agar berkomitmen dengan argumentasinya yang dinilai LKPK terlalu berapi-api.

"Kalau tadi dengan berapi-api pak ketua menjelaskan, hanya saja itu pernyataan sikap saja. Saya menantang anda, tunjukan kalau anda berpihak kepada RSUD dengan tidak mendapatkan dari hak nakes sebagai contoh bagi yang lain," katanya sambil menimpuk meja sidang.

Tantangan yang diberikan pihak LKPK menyita perhatian forum. Rapat tetap berjalan meski tensinya semakin meningkat bahkan nyaris ricuh lantaran LKPK tak terima dengan pernyataan Ketua Komisi C selaku pimpinan sidang yang menyebut perkara politis.

"Kami mohon pak ketua perbaiki pernyataan itu," ungkapnya memotong pembicaraan pimpinan sidang.

Theodorus yang sudah tersulut api emosi berulang kali memukul meja dengan tangan kosong sebelum amarahnya diredam anggota LKPK di sampingnya.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved