Berita NTT

Atasi Kelangkaan Minyak Tanah di Kupang, Pertamina Tambah Kuota, Warga Tidak Boleh Panik

Penambahan kuota itu, lanjut dia, disetujui setelah adanya komunikasi dan koordinasi antara pemerintah daerah dan BPH Migas.

Editor: Gordy Donovan
KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE
ANTRE DAPAT MINYAK - Antrean warga Kota Kupang, NTT yang ingin membeli minyak tanah, Senin (28/11/2022). Pihak Pertamina akan menambah kuota minyak tanah sesuai dengan persetujuan BPH Migas. 

TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Sales Area Manager Pertamina Nusa Tenggara Timur (NTT) Ahmad Tohir, mengatakan, pihaknya telah menemukan solusi untuk mengatasi kelangkaan minyak tanah di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.

Pihaknya akan menambah kuota minyak tanah sesuai dengan persetujuan BPH Migas.

"BPH Migas telah menyetujui penambahan kuota minyak tanah pada 25 November 2022," kata Ahmad dalam jumpa pers di Markas Kepolisian Daerah NTT, Selasa (29/11/2022) petang dikutip TRIBUNFLORES.COM dari Kompas.Com.

Penambahan kuota itu, lanjut dia, disetujui setelah adanya komunikasi dan koordinasi antara pemerintah daerah dan BPH Migas.

Menurut Ahmad, kelangkaan minyak tanah di Kota Kupang terjadi sejak awal bulan November 2022. Hal ini disebabkan oleh adanya pengurangan kuota dari BPH Migas sebesar 3,84 persen.

Baca juga: Kapolda NTT Sebut Kelangkaan Minyak Tanah di Kupang karena Pengurangan Kuota

 

Akibatnya, warga pun kesulitan memperoleh minyak tanah. Puncaknya, terjadi antrean panjang di sejumlah lokasi pendistribusian minyak tanah.

Setelah adanya kebijakan penambahan kuota, maka pihaknya berupaya menormalkan kembali pendistribusian minyak tanah kepada masyarakat.

"Selama ini distribusi minyak tanah di NTT per hari sebesar 200 kilo liter. Maka distribusinya digandakan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat saat ini," kata dia.

Ia pun menjamin kondisi segera normal karena Pertamina akan bekerja all out.

Ahmad meminta masyarakat tidak perlu panik karena Pertamina menjamin tidak akan ada kelangkaan minyak tanah menjelang Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Pemprov NTT Umumkan UMP NTT Hari Ini, Cek Besaran Upah Minimum Provinsi NTT Tahun 2023

Sebelumnya diberitakan, warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah.

Warga terpaksa mengantre di sejumlah pangkalan untuk mendapatkan minyak tanah. Sebagian warga kecewa karena tak kebagian meski telah lama mengantre.

"Sudah satu pekan lebih, kami susah mendapatkan minyak tanah," ungkap Yanti Mada, warga Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, di Kupang, Rabu (23/11/2022).

Yanti mengaku telah mencari minyak tanah di beberapa pangkalan di kelurahan lain. Yanti pun sudah mengantre di pangkalan depan sebuah ruko di Kecamatan Oebobo sejak pagi.

Pengurangan Kuota

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Inspektur Jenderal Polisi Johni Asadoma menyampaikan hasil penyelidikan polisi terkait kelangkaan minyak tanah di Kota Kupang.

"Hasil penyelidikan yang kami peroleh bahwa tidak didapati penyalahgunaan BBM jenis minyak tanah di wilayah hukum Provinsi NTT," kata Johni dalam jumpa pers di ruang Bidang Hubungan Masyarakat Markas Polda NTT, Selasa (29/11/2022) dikutip TRIBUNFLORES.COM dari Kompas.Com.

KONPRES - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Inspektur Jenderal Polisi Johni Asadoma, bersama Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy dan Sales Area Manager Pertamina NTT Ahmad Tohir, menyampaikan keterangan kepada wartawan di Mapolda NTT, Selasa (29/11/2022).
KONPRES - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Inspektur Jenderal Polisi Johni Asadoma, bersama Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy dan Sales Area Manager Pertamina NTT Ahmad Tohir, menyampaikan keterangan kepada wartawan di Mapolda NTT, Selasa (29/11/2022). (KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

Saat menyampaikan hal itu, Johni didampingi Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy dan Sales Area Manager Pertamina NTT Ahmad Tohir.

Johni menjelaskan, setelah terjadi kelangkaan minyak tanah di Kota Kupang, Polda NTT langsung mengambil langkah penyelidikan.

Penyelidikan itu terkait distribusi BBM minyak tanah yang ada di wilayah Provinsi NTT. Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan stakeholder terkait, yaitu Pertamina.

Baca juga: Pemda Flores Timur Tak Hadiri Paripurna Penetapan APBD Bikin Berang DPRD

"Ini murni karena adanya pengurangan jumlah kuota tahunan BBM jenis minyak tanah sebesar 3,48 persen untuk wilayah NTT," kata Johni.

Johni menyebut, antrean minyak tanah terjadi karena ada peningkatan aktivitas ekonomi.

Masyarakat, kata dia, butuh minyak tanah sehingga semua berebut minyak tanah agar aktivitas ekonomi normal lagi.

Johni meminta masyarakat agar tidak perlu resah, karena pemerintah akan menambah kuota minyak tanah supaya distribusinya bisa normal kembali.

Sebelumnya diberitakan, warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah.

Warga terpaksa mengantre di sejumlah pangkalan untuk mendapatkan minyak tanah. Sebagian warga kecewa karena tak kebagian meski telah lama mengantre.

"Sudah satu pekan lebih, kami susah mendapatkan minyak tanah," ungkap Yanti Mada, warga Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, di Kupang, Rabu (23/11/2022).

Yanti telah mencari minyak tanah di beberapa pangkalan di kelurahan lain. Yanti pun sudah mengantre di pangkalan depan sebuah ruko di Kecamatan Oebobo sejak pagi. (Kompas.Com)

Berita NTT lainnya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved