Berita Flores Timur
Kematian Ibu dan Anak Meningkat di Flores Timur, 9 Kasus AKB Pada November 2022
Yang mana sempat mengalami penurunan di tahun 2019 yang mencatat 3 kasus AKI menurun dari tahun sebelumnya yang mencatat 9 kasus AKI.
“Kita semua ketahui bersama bahwa titik dimulainya pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sesungguhnya bermula dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita, kesehatan anak sekolah karena merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul, jangan sampai ada stunting, kematian bayi, kematian ibu yang meningkat,” sebutnya.
Baca juga: Mayoritas Forum Uji Publik Penataan Dapil Flores Timur Sepakati Rancangan Pemilu 2019
Olehnya, lanjutnya- pemberian nutrisi yang kurang juga memberikan dampak buruk yang signifikan pada kesehatan individu dan masyarakat. Ibu hamil yang tidak cukup gizi akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan dengan demikian memiliki resiko meningkat terhadap penyakit-penyakit yang mengancam kelangsungan hidup ibu hamil itu sendiri dan anak
.
Fransiska Anjika Wain, SKM, Pejabat Fungsional Nutrisionist selaku penyelenggara mengatakan bahwa Dinas Kabupaten Flores Timur berkolaborasi dengan MOMENTUM-USAID melakukan AMP-SR tahap I untuk mendapatkan pembelajaran dan rekomendasi sehingga kasus kematian dan neonatal dicegah sebagai upaya menurunkan AKI-AKB dan dilanjutkan dengan diseminasi hasil audit.
“Adapun tujuannya yakni memastikan UMP-SR berjalan sesuai tahapan dan didampingi pengkaji eksternal dari Provinsi NTT dan mengetahui berbagai faktor penyebab kematian dan neonatal ditinjau dari 3 bulan terlambat dan 4 bulan berlalu. Adapun hasil yang diharapkan adalah terlaksananya tersusunnya rekomendasi, kesepakatan dan rencana tindak lanjut sesuai hasil kajian penyebab kematian ibu dan anak-anak oleh Tim Pengkaji dan hasil rekomendasi AMP-SR disampaikan kepada para pengambil kebijakan di tingkat Kabupaten Flores Timur,” jelas Fransiska.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah Tim Pengaji, Lembaga, Institusi Tim Pengkaji dalam Tim AMP-SR, pada RSUD larantuka, Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur dan perwakilan Puskesmas serta profesi.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, dr. Agustinus Ogie Silimalar, District Coordinator MOMENTUM Flores Timur, Yoseph Laot, narasumber dari RSUD SK Lerik Kota Kupang, dr. Imelda Rina Melati, Sp.OG, dan dr. Yuyun Romaria Simanjuntak, Sp.A, para dokter spesialis pada RSUD dr. Hendrikus Fernandes Larantuka, perwakilan Puskesmas serta organisasi profesi kesehatan, dan undangan lainnya.
Acara pun diakhiri dengan penyerahan rekomendasi hasil pengkajian AMP-SR Kematian Ibu dan Bayi kepada pemerintah oleh Kepala Dinas Kesehatan.(ris)
Berita Flores Timur Lainnya