Berita Flores Timur

Air Mata Napi di Balik Jeruji Besi Rutan Larantuka, Sanjungi Kepemimpinan Solichin

Momen haru diperlihatkan sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di acara perpisahan dengan Solichin, Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Larantuka.

Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/PAULUS KABELEN
SALAMI PARA NAPI-Mantan Kepala Rutan Kelas II B Larantuka, Solichin menyalami narapida di Blok Bougenville usai acara perpisahan, Kamis 29 Desember 2022. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kebelen


TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Momen haru diperlihatkan sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di acara perpisahan dengan Solichin, Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kelas II B Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Kamis 29 Desember 2022.

Solichin mengayunkan kakinya menuju Blok Bougenville berlokasi di sisi timur. Suasana haru semakin terasa saat sejumlah narapidana mengusap air matanya dengan tangan kosong di balik jeruji besi.

Solichin tampak menyalami mereka satu per satu. Para napi terlihat murung namun tetap melebarkan senyum perpisahan. Mereka enggan berpisah lantaran Solichin dianggap pemimpin layaknya ayah sendiri.

Terdapat tiga ruangan di Blok Bougenville yang menampung sekitar belasan narapidana laki-laki. Solichin juga menyampaikan beberapa pesan bagi narapidana dihalangi tiang besi setinggi hampir dua meter.

Baca juga: Warga Binaan Rutan Larantuka Rayakan Natal Bersama Dirjenpas, Reynhard: Memperbaharui Diri

Solichin telah memimpin Rutan Kelas II B Larantuka satu tahun lamanya. Dia diakui sebagai pemimpin bersahaja yang membuat banyak perubahan. Bahkan Rutan yang dianggap tempat menyeramkan kini menjadi rumah mengasah kreatifitas.

Bulan Desember 2021 adalah awal pria kelahiran April 1983 mengabdikan dirinya di Lewotanah. Bangunan kantor seluas 6000 meter persegi yang dihuni 115 orang narapidana didesain lebih menarik lewat karya lukisan mural bertuliskan ajakan merubah perilaku dan merawat lingkungan.

Di pelataran depan, terdapat bangunan lopo berbahan alam berdiri megah dihiasi tanaman bunga nan segar. Dipasang juga lampu hias dan atribut Natal pertanda momentum kelahiran Yesus Kristus masih dirayakan warga Rutan.

Solichin mengaku membuat tempat itu lebih indah agar warga binaan tidak merasa sedang berada dalam penjara. Suasana harnonis selalu ditonjolkan sehingga jalinan keakraban tetap lestari hingga mereka dinyatakan bebas.

Baca juga: Kas Daerah Kosong, Kekurangan Gaji PNS hingga Insentif Guru Honorer di Sikka Tidak Bisa Dibayar

"Ya, semuanya ini demi menciptakan suasana yang lebih harmonis di Rutan Kelas II B Larantuka," katanya usai menyalami warga binaan.

Mantan Karutan Kelas II B Purwodadi ini mengaku gembira selama mendedikasikan diri di kota berjuluk Reinha Rosari Larantuka sebagai kota kerajaan katolik pertama di Indonesia.

Menurut seorang narapidana berinisial FHK (23), gaya kepemimpinan Solichin dinilai berkarismatik yang mampu menciptakan suasana harmonis di Rutan Larantuka. Ia mengaku diperhatikan layaknya keluarga sendiri.

"Saya sudah tiga tahun jalani hukuman. Beliau (Solichin) sangat memperhatikan kebutuhan kami. Alat jemur, makanan, terus hiasan semua blok juga beliau yang bangun," akuinya.

Baca juga: Kamar Tidur Messi di Qatar Dijadikan Museum Kilas Balik Argentina Juara Piala Dunia 2022

 

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved