Berita NTT
Curhat Pedagang Salome di NTT Usai Video Viral Diduga Salome Berisikan Daging Tikus
iti Hajar Aklis, pedagang salome di Takari, Kabupaten Kupang yang viral karena salome jualannya diduga mengunakan daging tikus curhat kondisi terkini.
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Siti Hajar Aklis, pedagang salome di Takari, Kabupaten Kupang yang viral karena salome jualannya diduga mengunakan daging tikus curhat kondisi terkini pasca video viral di Media Sosial.
Siti Hajar Aklis mengaku sangat dirugikan atas berita dan video viral tentang salome yang diduga menggunakan daging tikus.
"Saya merasa dirugikan, tabah dengan masalah ini, kasihan saya ini mau jualan hanya untuk bayar hutang tiap minggu, akhirnya mau bayar tidak bisa karena jualan sepi," kata Bibi Al, panggilan akrab Siti Hajar Aklis, saat dikonfirmasi Pos Kupang melalui telepon genggamnya, Selasa 10 Januari 2023 sore.
Menurut Bibi Al, selama ini dia memiliki sejumlah hutang yang mesti dibayarkan setiap minggu dua kali, begitupun hutang bulanan.
Baca juga: Polisi Ambil Sampel Salome Diduga Daging Tikus di NTT, Pedagang Tetap Jualan
"Saya ambil hutang mingguan itu kalau Rabu bayar Rp 180.000, hari kamis bayar Rp 164.000. Belum ada juga yang bulanan juga, belum urus anak punya sekolah, makan minum sehari -hari, belum ada ini kasus penghasilan saya menurun sekali," kata Bibi Al.
Sebelum ada kasus, dari hasil dagangan salome dan gorengan itu, dia mendapat untung Rp 400.000 hingga Rp 500.000 per hari.
Namun sejak kasus ini viral di media sosial, dia tidak bisa berjualan salome lagi. Kini dia hanya berjualan gorengan dengan penghasilan tidak lebih dari Rp 300.000 perhari.
Bibi Al mengaku kecewa dan sedih, karena dengan kajadian itu, dia mengalami kerugian. Menurutnya, ada baiknya jika memang pembeli itu menemukan ada kulit atau daging tikus di salome yang dijualnya, maka mestinya, si pembeli itu melaporkan hal itu kepadanya atau aparat pemeirntahs etempat dan bukan memviralkannya. Karena hal itu tidak benar.
"Kalau memang dia beli di saya setidaknya dia tuh konfirmasi sedikit to. Kalau memang dia beli di saya, dia beli datang kasih tahu. Kalau bukan di saya, ya, kasih tau pihak setempat. Kalau sudah diproses hukum, disini saya sekarang merasa rugi," kata Bibi Al.
Menurut Bibi Al, tidak sedikit orang yang mengejek dan mengatainya sebagai pedagang salome daging tikus.
Baca juga: Saat Makan Salome Pria di NTT Tak Menyangka Temukan Pentolan Berisikan Kulit dan Bulu Tikus
"Sekarang orang kalau saya jual gorengan dan ada yang mau beli gorengan, ada orang yang bilang, jangan beli gorengan karena itu salome daging tikus, saya merasa sangat dirugikan, nama baik saya dicemarkan," katanya.
Selama ini Bibi Al tinggal bersama ketiga anaknya, anak pertama usia 10 tahun kelas 5 SD, anak kedua usia 6 tahun dan anak ketiga usia 4 tahun. Dia berharap kedepan, anak-anaknya tidak dibully di lingkungan rumah atau di sekolah.
"Sampai saat ini mereka tidak dibully, saya tidak tahu kedepannya. Suami saya ada pergi merantau di Maluku," katanya.
Bibi Al, hanya ingin nama baiknya dipulihkan sehingga dia bisa bekerja dan berdagang lagi seperti dulu sehingga dia bisa menjalani kehidupannya dan bisa membayar hutang-hutangnya. "Saya mau memulihkan nama baik saya supaya jualan saya kembali lagi seperti dulu.
"Besok saya buat pelaporan di Polres Bau-Bau tentang pencemaran nama baik," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan Bibi Al, selama ini dia melakukan mol daging sapi di Pasar Oebobo Kupang. Biasanya dia berangkat subuh dari Takari lalu pergi ke Pasar Oebobo untuk membeli daging dan terigu kemudian mol daging itu. Setelah itu, bahan adonan tiu dibawah ke rumah kakaknya di Kelurahan oesapa dan dia membuat bola-bola bakso/ salome bersama saudaranya. Usai itu barulah dia pulang ke Takari.
Dijelaskan Bibi Al, Hari Senin tanggal 2 Januari di ke Kupang, lalu pada Selasa (3/1) subuh dia ke Pasar Oebobo untuk mall daging dan ke rumah kakaknya.
"Saya bola bola daging itu lalu sorenya hari Selasa itu saya pulang ke Takari. Hari Rabu tanggal 4 Januari saya jualan. Saat bola bola daging, permisi, ada selehai rambut kalau ada saya keluarkan. Jadi saya bola saat itu juga tidak ada rasa bentuk daging kulit tikus kek apa kek. Soalnya dilihat di video itu besar (daging tikusnya), kalau saya bola (ada daging tikus) itu otomatis saya rasa," kata Bibi Al.
Menurut Bibi Al, tanggal 5 pagi ketika mau berjualan, sejumlah teman, saudaranya menelepon memberi pesan melaui Whatsup tentang video viral diduga ada daging tikus dalam salome yang dijualnya. Dan beberapa saat kemudian Polisi datyang menemuinya di tempat jualan, di depan Alfa Mart Takari, untuk diperiksa di Kantor Polisi dan daging salomenya diperiksa juga.
"Saya kaget karena sudadara dan tean kasih tau lu pung salome itu ada viral, bilang ada daging tikus, jadi saya kaget dan mereka kirim gambar dan video," kata Bibi Al yang mengaku tak mengenal pembeli yang membeli salomenya lalu memviralkannya itu.
Menurutnya, jika ada masalah saat membeli salome yang dijualnya, seharusnya di pembeli itu menemuinya dan komplain, bukan malah membawa kejadian itu ke media sosial, lalu kasus itu jadi viral, dan banyak orang yang membagikan berita atau video itu sehingga namanya tercemar. Bibi Al mengaku, menghormati proses hukum yang tengah berjalan dan dia berharap ada titik terang, kebenaran yang terungkap.
Pedagang salome yang berjualan di depan Alfamart Takari masih terus berjualan meski mendapat sorotan karena berjualan salome yang diduga mengandung daging tikus.
Kapolsek Takari Iptu Ilham Gesta Rahma mengungkapkan pedangan salome tersebut masih tetap buka seperti biasa.
Pedagang tersebut menjual salome di bagian depan toko retail di depan Polsek Takari dengan gerobak berwarna biru.
Disamping kiri dan kanan ada lapak jualan nasi kuning dan gorengan yang nasih satu deret dengan jualan salome tersebut.
"Masih berjualan, kami juga sudah amankan sampel makanan yang ditemukan itu," terang Kapolsek, Sabtu 7 Januari 2023.
Soal sampe makanan salome itu kata dia mereka masih mengkoordinasikan dengan BPOM untuk pemeriksaan lebih lanjut untuk meneliti makanan tersebut.
Sebelumnya sesuai pengakua warga Takari, Sam Fredik Noel mengungkapkan dirinya waktu membeli dari pedagang tidak menyadari dan melihat ada daging dan bulu yang diduga daging tikus.
Kejadian tersebut dia alami ketika saat menunggu istrinya yang dalam perjalanan kota soe menuju Takari. Dalam perjalanan istrinya menelpon agar membeli pantolan salome sehingga tiba dirumah makan bersama.
Namun saat membuka salome tersebut dan hendak memakannya dia melihat ada bulu-bulu yang melengket dipentolan daging salome tersebut.
Tak ingin ada korban lagi dirinya lansung mengabadikan potongan makanan tersebut dengan kamera ponsel dan memberikan informasi kepada teman dan kerabat agar lebih berhati-hati saat memakan makanan yang dibeli diluar.
"Hati-hati kalau beli pantolan bakso di kareta yang berada di depan toko alfamart Takari, Karena ada kejadian yang saya alami ketika saya membeli pantolan salome sepuluh ribu dan membawa pulang ke rumah untuk makan tetapi saat makan saya temukan potongan daging tikus berada dalam pantolan tersebut dengan bulu-bulunya," ujarnya.
Sam barharap agar pihak- pihak yang berwenang agar menindaklanjuti peristiwa ini agar makan-makanan yang diperjual belikan bersih sehingga masyarakat yang mengkomsumsi tidak mendapatkan penyakit yang diinginkan.
Baca juga: Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh di Belu Milik Laki-Laki
Diduga Kulit Tikus
Sebelumnya, Sam Fredik Noel, warga Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, mengalami hal yang kurang menyenangan saat menyantap salome.
Sam Fredik Noel menemukan kulit dan bulu tikus menempel pada pentolan salome.
Ia membeli salome yang dijual seorang pedagang di depan Alfamart Takari, berhadapan dengan Mapolsek Takari pada Rabu 4 Januari 2023.
Sam Fredik Noel tidak menyangka salome yang dia beli ada daging dan bulu tikus.
Salome itu ia beli saat menunggu istrinya dalam perjalanan dari Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan menuju Takari.
Awalnya Sam Fredik Noel tidak berniat, namun karena istrinya menelepon meminta agar membeli salome untuk makan bersama saat tiba di rumah.
Ketika hendak menyantap salome, Sam Fredik Noel melihat ada bulu-bulu yang melengket di pentolan salome.
Dia langsung memotret salome itu dengan kamera HP kemudian menginformasikan kepada teman-teman dan kerabat agar lebih berhati-hati saat membeli makanan.
"Hati-hati kalau beli pentolan bakso di kareta yang berada di depan toko Alfamart Takari karena ada kejadian yang saya alami ketika saya membeli pentolan salome sepuluh ribu dan membawa pulang ke rumah untuk makan tetapi saat makan saya temukan potongan daging tikus berada dalam pantolan tersebut dengan bulu-bulunya," ujar Sam Fredik Noel.
Ia berharap pihak berwenang menindaklanjuti kasus ini agar makanan yang diperjualbelikan betul-betul dalam kondisi bersih dan higienes sehingga tidak mendatangkan penyakit bagi konsumen.
Kasus tersebut sudah ditangani polisi. Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto melalui Kapolsek Takari Iptu Ilham Gesta Rahman langsung memeriksa pembeli dan penjual salome.
"Untuk ini kita sudah interogasi awal kepada pembeli dan melakukan penyelidikan terhadap pedagang dimaksud," kata Ilham Gesta Rahman saat dikonfirmasi pada Jumat 6 Januari 2023.
Ilham belum bersedia memberi keterangan lebih rinci karena beralasan masih dalam tahap penyelidikan.
"Langkah selanjutnya, kami akan koordinasi dengan pihak terkait yaitu BPOM untuk menguji kelayakan dari makanan tersebut. Untuk korban yang diduga keracunan setelah memakan salome itu kami masih koordinasikan dengan pihak kesehatan," ujar Ilham Gesta Rahman. (Pos Kupang.COm).
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Pedagang Salome di NTT
Salome Berisikan Daging Tikus
Video Viral Diduga Salome Berisikan Daging Tikus
Polisi Ambil Sampel Salome
TribunFlores.com
Polisi Ambil Sampel Salome Diduga Daging Tikus di NTT, Pedagang Tetap Jualan |
![]() |
---|
Saat Makan Salome Pria di NTT Tak Menyangka Temukan Pentolan Berisikan Kulit dan Bulu Tikus |
![]() |
---|
Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh di Belu Milik Laki-Laki |
![]() |
---|
Pusdokkes Polri Butuh Waktu 1 Minggu Periksa Potongan Jari yang Ditemukan dalam Sayur Lodeh di NTT |
![]() |
---|
Kasus Potongan Jari Manusia dalam Sayur Lodeh di NTT, Polisi Periksa 7 Saksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.