Banjir di Sikka

Banjir di Sikka, Crosway di Pruda Hilang Diterjang Banjir Bandang, Warga 2 Dusun Terisolir

Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka membuat Crosway penghubung antar dua Dusun di Desa Pruda putus.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/ ARNOLD WELIANTO
CROSS WAY PUTUS- Banjir bandang yang terjadi di Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka membuat Crosway penghubung antar dua Dusun di Desa Pruda putus, Rabu 15 Februari 2023 lalu. 

Gito juga menyebutkan saat ini beberapa titik di wilayah itu masih terjadi banjir hingga membuat pelajar SD tidak bisa ke sekolah.

"SD Pauklor tidak bisa dilewati, anak-anak di SD Ri'iduen itu juga susah. Yang paling saya sesalkan itu PLN kenapa sampai jam begini tidak bisa naik, apa alasannya, memang ada beberapa tempat yang longsor tapi hari ini seharusnya sudah ada tindakan yang dilakukan, ini belum. Longsor sampai hari ini sudah bisa karena swadaya masyarakat tapi masih susah untuk dilewati dan itu kami butuh alat berat," tandas dia.

Dia berharap Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo datang ke lokasi sehingga melihat langsung kondisi di wilayah itu dan membantu mengatasi masalah yang sedang terjadi di wilayah Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka.

Baca juga: Cerita Keluarga Korban Banjir di Sikka, Tahan Lapar hingga Gotong Jasad Lewati Tebing

Cerita Keluarga Korban

Tiga korban terseret banjir di Napun Praban, Ri'iduen, Desa Watumoning, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, sudah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia pada hari dan waktu yang berbeda.

Robertus Wilson, salah satu keluarga korban mengisahkan, Odilia Olo merupakan korban pertama yang ditemukan oleh keluarga dan warga setempat, Senin, 13 Februari 2023 sekitar pukul 22.00 WITA.

"Yang pertama itu kami banyak orang yang ketemu hanya semua orang takut karena airnya masih besar makanya saya sendiri, saya ikut sebelah, saya sendiri ambil, angkat dia dari air taruh diluar, korban itu saya tutup pakai payung karena kondisinya tidak ada pakaian," ungkap Robertus Kamis 16 Februari 2023.

Sekitar pukul 23.00 WITA, Robertus Wilson bersama keluarga lainnya dan juga warga setempat, mengangkat jenazah Odilia Olo melewati tebing dengan menggunakan tandu yang terbuat dari bambu dan sebuah kayu.

"Kami naik lewat tebing, sampai dijalan baru banyak orang yang bantu," beber Robertus.

Odilia Olo ditemukan kurang lebih 800 meter dari lokasi kejadian dan berada di sisi sebelah kiri kali Napun Praban.

Korban kedua yang ditemukan yakni Markus Mare yang merupakan saudara kandung Odolia Olo, Selasa, 14 Februari 2023 sekitar pukul 07.00 WITA.

"Ambil dia punya pakaian sekitar jam 8 baru kami bawa dari lokasi ke rumah duka. Dari lokasi kesini agak jauh, orang jalan kaki, tidak ada signal, tidak ada kendaraan, posisinya di hutan, setelah itu kami cari lagi korban yang terakhir tapi kami tidak dapat," ungkap Robertus.

Pencarian terhadap korban terakhir yakni Novi, balita berusia dua tahun, kata Robertus dilakukan hingga di pesisir pantai selatan namun hasilnya nihil.

"Kami cari sampai jam 2 baru kami pulang karena kami tidak bisa tahan lapar, jalan dari malam sampai pagi juga jalan tidak makan, tidak dapatkan korban, ini hari baru bisa dapatkan korban," tutur Robertus Wilson.

Robertus Wilson mengungkapkan, baik Markus Mare maupun Odolia Olo sudah berumah tangga.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved