Berita Nagekeo
Paket Bantuan Ayam Kampung di Desa Totomala Nagekeo Diganti Uang, 71 KK Beli Sendiri
Alokasi dana Desa Totomala di Kecamatan Wolowae,Kabupaten Nagekeo akan mnenerima paket bantuan 12 ekor ayam kampung,tapi bukan ayam yang diterima.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Patrianus Meo Djawa
TRIBUNFLORES.COM, MBAY-Carut-marut pengelolaan program bantuan pada Pemerintahan Desa Totomala, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, tak hanya kepala desa yang menuliskan namanya sendiri menerima bantuan langsung tunai (BTT).
Program bantuan ayam kampung diperuntukan kepada 74 kepala keluarga (KK) tahun 2022 .Namun hanya tiga KK yang menerima paket lengkap 12 ekor ayam. Selebihnya sebanyak 71 KK dibagikan uang tunai membeli sendiri.
Salah satu penerima program itu menuturkan, pada tahun 2022 keluarganya terdata menerima bantuan 12 ekor ayam kampung, meliputi seekor ayam jantan dan 11 ekor ayam betina. Namun mereka diberikan uang Rp 800-Ro 900 ribu.
."Suplyer kasih kami pake uang, baru suruh kami beli sendiri ayam," ujar penerima minta tak disebutkan identitasnya.
Baca juga: Kades di Nagekeo Tulis Nama Sendiri untuk Terima Bantuan Dana Desa , Marianus Ngayu: Termasuk Saya
Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat (Kasi Kesra) Desa Totomala, Wilhelmina Bhoko, Selasa 28 Februari 2023 mengakui pemberian uang itu menggantikan ayam.
Dikatakanya, Pemerintah Desa Totomala mengganggarkan ADD Rp 154 juta untuk pembagian paket ternak ayam kampung kepada 74 KK. Direncanakan, setiap KK akan mendapatkan 11 ekor ayam betina dan seekor ayam jantan kampung serta perlengkapannya yakni empat unit tempat makan, dua unit tempat minum, vaksin dan pakan. Bila dinominalkan masing-masing KK menerima alokasi Rp 1.280.000.
Pemerintah Desa Totomala menunjuk Roslen M. Sena sebagai Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) menerima honor Rp 2.826.766. Fransiskus Karae, adik kandung kepala desa sebagai tenaga pendamping peternakan menerima honor Rp 12 juta dan rekanan CV Khalief sebagai suplayernya menandatangani kontrak sebesar Rp 154 juta lebih.
Menurut kesepakatan awal antara CV Khalief dengan Pemdes Totomala, ayam yang akan diadakan yakni ayam betina seharga Rp 100 ribu per ekor sebanyak 814 ekor, ayam jantan kampung seharga Rp 180 ribu per ekor sebanyak 74 ekor. Total anggaran pengadaan ayam menjadi Rp 94.720.000.
Baca juga: Tiga Anggota DPRD Pegunungan Bintang Papua Kunker ke Nagekeo
Pelengkap bantuan ayam, Pemdes Totomala juga menganggarkan pengadaan tempat makan ayam sebanyak 296 unit seharga Rp 14.800.000, pengadaan tempat minum ayam sebanyak 148 unit seharga Rp 7.400.000.
Untuk pakan, Pemdes Totomala menganggarkan pengadaan dedak padi 1.480 kilogram seharga Rp 2.960.000, dedak jagung giling sebanyak 1.554 kilogram seharga Rp 9.324.000, pengadaan tepung ikan sebanyak 444 kilogram seharga Rp 4.440.000 dan pengadaan satu paket vaksinasi seharga Rp 7.691.634.
Dalam pelaksanaannya, hanya tiga dari 74 kepala Keluarga saja yang menerima bantuan tersebut dalam bentuk ayam. Sedangkan 71 Kepala Keluarga sisanya, menerima bantuan ayam tersebut dalam bentuk uang.
Wilhelmina berdalih, pemberian uang sebagai pengganti ayam kepada penerima bantuan terpaksa dilakukan karena CV Khalief tak bisa memenuhi kuota ayam yang dibutuhkan berdasarkan kontrak karena saat itu wilayah di sekitar Desa Totomala dilanda penyakit ayam.
Baca juga: Nenek 60 Tahun di Nagekeo Hilang Sudah 5 Hari, Tagana Lakukan Pencarian
"Nomenklatur kita sudah jelas, pengadaan ayam. Dibayar dengan uang tetapi peruntukan bukan yang lain- lain. Setelah terima uang, mereka (penerima bantuan) sendiri yang pengadaan," ujar Wilhelmina.
Direktur CV Khalief, Yeni Sri Rahayu Puji Lestari membenarkannya. Yeni mengaku hanya mengadakan ayam kepada tiga kepala keluarga saja. Sedangkan 71 kepala keluarga penerima bantuan lainnya diberikan dalam bentuk uang.
Menurut Yeni, penyaluran ini atas permintaan masyarakat yang menolak CV Khalief mendatangkan ayam dari luar wilayah Desa dengan alasan takut membawa penyakit ayam ke dalam Desa Totomala. Disepakati, penerima bantuan diberikan langsung menggunakan uang untuk membeli kembali ayam, iri beserta dengan bantuan pelengkap lainnya seperti pakan, tempat makan dan minum serta vaksin.
Yeni mengakau sejak awal tidak tertarik mengerjakannya. Sebab, pengadaan barang hidup seperti ayam memiliki tingkat kegagalan serta beresiko tinggi. Namu, Pemdes Totomala memohon CV Khalief untuk mengeksekusi program tersebut agar kelak tidak menjadi Silpa pada tahun berikutnya.
Baca juga: Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nagekeo Direndam Banjir, Pegawai Lakukan Pembersihan
"Kita memang niatnya hanya mau bantu saja. Misalnya, tepung ikan mereka (Pemdes Totomala) menganggarkan 10 ribu per kilo tapi di pasar kita beli 45 ribu satu kilo," ujar Yuni.
Sebelumnya diberitakan Kepala Desa Totomala, Marianus Ngayu tak menyangkal namanya terdata sebagai penerima bantuan dari dana Desa Totomala bersama 74 KK lainnya.
"Termasuk saya penerima bantuan ayam, kalau Bapak mau lihat, to'o (ayo) kita pergi kerumah," ujar Marianus bersemangat.
Menurut Marianus, dia terdaftar sebagai penerima bantuan ayam karena pada bantuan langsung tunai (BLT) Desa Totomala sebelumnya, dia tak mendapatkan BLT tersebut dengan alasan pemerataan.*
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.