Berita TTS

Intelijen KPK Tipu Warga Fatumnasi, Timor Tengah Selatan Rp 33 Juta 

Apes mendera warga Desa Fatumanasi,Kabupaten Timor Tengah Selatan. Fransiskus Marang, Sos mengaku angota Badan Intelijen KPK menipu warga Rp 33 juta.

Editor: Egy Moa
POS-KUPANG.COM/ADRIANUS DINI
Bernadus Sabneno memperlihatkan kwitansi pembayaran kepada oknum yang mengaku sebagai intelijen KPK. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini

POS-KUPANG.COM, SOE-Pria yang mengaku Fransiskus Marang, S.Sos  dari Badan Intelijen DPP Komisi Pengawasan Korupsi (KPK) Tipikor menipu Bernadus Sabneno, warga Desa Fatumnasi, Kecamatan Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) uang Rp 33.180.000. 

Fransiskus Marang berjanji melancarkan dana hibah Rp 3 miliar untuk pembangunan Gereja Efata Punuf, di Desa Fatumnasi. Namun, syaratnya harus ada uang proposal Rp 33.180.000. setelah mengantongi uang itu, , Fransiskus tidak lagi muncul di Fatumnasi.

Mulanya, kata Bernadus kepada wartawan Selasa, 6 Maret 2023, Fransiskus datang ke rumah Martinus Bay dan Lasarus Bay untuk merekrut keduanya menjadi anggota KPK pada bulan Febuari. Mereka juga sempat membicarakan perihal bantuan listrik dan jalan bagi masyarakat.

Ketika datang yang kedua kalinya, Fransiskus meminta agar Bernadus Sabneno datang ke rumah Martinus Bay.  Mereka membicarakan bantuan listrik dan jalan. Fransiskus juga berjanji membantu dana hibah untuk gereja Rp 3 Miliar.

Baca juga: Kisah Gadis 17 Tahun di TTS, Sehabis Pijat Pamannya Sendiri Malah Ini Yang Terjadi

Untuk meyakinkan korban, Fransiskus mengajak mereka pergi ke gereja untuk melakukan survei dan pengukuran. 

"Jadi waktu dia datang pertama kali di rumahMartinus Bay, nanti saat datang ke dua baru jemput saya dan omong mau bantu pembangunan gereja," kata Bernadus.

Setelah melakukan survei dan pengukuran, Fransiskus Marang menuturkan bahwa gereja harus dibangun ulang dan pagar keliling. 

Menurut Fransiskus, perlu ada gambar oleh arsitek dan juga pembuatan rencana anggaran biaya serta proposal. Fransiskus lmeminta uang  Rp 33.180.000 kepada Bernadus Sabneno yang diambil dua kali dengan (bukti kuitansi). Usai mendapat uang, Fransiskus tidak lagi datang ke Fatumnasi.

Baca juga: Kapolres TTS Bilang Penangkapan Paksa Kordinator Warga Besipae, Niko Manao Sesuai SOP Polisi

Fransiskus berjanji akan membawa empat orang dari Fatumnasi ke Jakarta untuk bertemu dengan pejabat Kementerian Agama, Ketua DPR RI dan Presiden.

"Dia janji mau bawa kami ke Jakarta untuk ketemu pejabat. Tapi uang tiket harus siapkan Rp  80 juta," kisah Bernadus.

Marasa ditipu, Bernadus Sabneno  melaporkan hal ini ke Polres TTS untuk ditindak lanjuti secara hukum.

Informasi terkait bantuan ini kemudian sampai ke telinga Ketua Majelis Jemaat Efata Gereja Punuf, Pendeta Vidi Taniu.  Ia kaget  mengetahui jemaatnya sudah menyerahkan uang ke Fransiskus.

Baca juga: Polres TTS Jemput Paksa Warga Besipae Aniaya Pegawai Dinas Peternakan Provinsi NTT 

Pendeta Vidi pernah bertemu dengan Fransiskus dan sempat  silang pendapat antara keduanya karena dirinya mencurigai hal tersebut sebagai penipuan.

"Saya bertemu dia tanpa pemberitahuan. Waktu ketemu itu saya sempat adu mulut dengan dia karena saya curiga ini penipuan. Dia menjawab saya secara kasar dan tidak menjawab pokok pertanyaan. Saya kemudian membuat laporan ke pemerintah desa untuk melacak siapa dia," terang Pendeta Vidi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved