Berita NTT

Bangun Upaya Pencegahan Bencana, CIS Timor Jalin Kerjasama dengan Donatur Asal Jerman 

Lucia Carningsih Bunga Projeck Manager CIS Timor, Kamis 9 Maret 2023 mengatakan dalam program membangun kesiapsiagaan masyarakat

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/HO-ISTIMEWA
CIS TIMOR - Pembentukan forum pengurangan resiko bencana tingkat desa yang diinisiasi oleh CIS Timor di dua desa satu Kelurahan di Kabupaten Kupang. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen

TRIBUNFLORES.COM, OELAMASI - Yayasan Circle Of Imagine Society (CIS) Timor bekerjasama dengan donatur asal Jerman Misereor Gemeinsam Global Gerecht untuk menciptakan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana.

Untuk itu saat ini mereka tengah menggenjot pembentukan forum pemgurangan resiko bencana tingkat desa di dua desa yakni Desa Nitneo Dan Desa Tunbaun dan satu kelurahan yakni Kelurahan Naibonat.

Lucia Carningsih Bunga Projeck Manager CIS Timor, Kamis 9 Maret 2023 mengatakan dalam program membangun kesiapsiagaan masyarakat di 2 desa 1 keluarahan di kabupaten kupang, CIS Timor mengedepankan Salah satu indikator membangun ketangguhan Desa adalah desa memiliki peran pelibatan masyarakat dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana, saat bencana dan pasca bencana.

Dengan adanya Forum Pengurangan Resiko Bencana di levell desa kelurahan ini terus melakukan koordinasi dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana kabupaten Kupang dan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Kupang.

Baca juga: Diadvokasi HI dan CIS Timor, Lembata Buka Pasar Inklusi

 

Pembentukan FPRB tingkat desa juga bertujuan agar masyarakat dapat Mengidentifikasi sumberdaya yang terlibat dalam upaya implementasi program di desa kelurahan.

Di Desa untuk mewujudkan itu boda melibatkan pemuda, kelompok disabilitas dan perempuan di desa/kelurahan.

Tujuannya mereka bisa memiliki pegetahuan dan Pengenalan terkait Manjemen Risiko Bencana.

"Harapannya dengan adanya lembaga pengurangan Risiko bencana berbasis komunitas di Desa serta memahami manajemen Risiko bencana disekitar mereka dapat memperkecil resiko kebencanaan yang terjadi dengan mengurangi keretanan dan meningkatkan kapasitas siaga bencana. FPRB Desa yang terbentuk ini juga diharapkan dapat menjadi bagian yang mendukung upaya pemerintah kabupaten dalam memperluas DESTANA (DesaTangguh Bencana)," paparnya.

Dalam menjalankan kerja kebencanaan ada beberapa hal yanh merwka temukan dan dirasa perlu adanya peningkatan.

Yang pertama pengetahuan dan kesadaran para pihak dan masyarakat dalam pengelolaan risiko dan penanggulangan bencana masih rendah.

Berukutnya, adanya keterbatasan pengetahuan dan kemampuan aparat Desa/Kabupaten/Provinsi dalam menyusun dokumen meliputi pemetaan dan penilaian risiko, penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB), rencana tanggap darurat, dan lainnya.

Ketiadaan kajian berdampak pada sulitnya pengembangan program dan integrasi semangat PRB ke dalam penganggaran.

Lalu yang ketiga mereka menemukan mekanisme koordinasi antar sektor masih menjadi tantangan dengan perilaku ego sektoral baik di lingkungan pemerintah maupun antar pihak

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved