Berita Lembata

Pria Beristri di Lamalera Potong Alat Kelaminnya, Korban Merasa Tidak Berfungsi Lagi

Seorang pria di Dusun Wukalere, Desa Lamalera A, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, NTT memotong alat kelaminya hingga nyaris putus.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUN FLORES.COM/NOFRI FUKA
ILUSTRASI PISAU - Seorang pria di Dusun Wukalere, Desa Lamalera A, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat memotong alat kelaminya hingga nyaris putus. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Seorang pria di Dusun Wukalere, Desa Lamalera A, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat memotong alat kelaminya hingga nyaris putus.

Peristiwa itu terjadi pada Senin 13 Maret 2023 sekitar pukul 15.00 Wita di kediamannya di Desa Lamalera. Diketahui, pria tersebut berinisial FGO (30).

Usai nekat memotong penisnya, FGO langsung dilarikan ke Puskesmas Wulandoni. Peristiwa itu terjadi ketika istri dan anak Frans sedang mencari makanan kambing di kebun.

“Sekitar jam tiga lewat, warga Wukalere gempar karena FGO , potong alat kelaminnya sendiri hingga nyaris putus,” kata warga Lamalera A, Frans Keraf, Selasa, 14 Maret 2023.

Baca juga: Intip Keindahan Wisata Pantai Selatan Utung Nii di Sikka Pulau Flores

 

Frans bercerita, sebelum kejadian tragis itu, korban baru kembali dari Desa Lelata, sekitar 2 km arah barat di Desa Lamalera A.

Tidak jelas alasannya, tiba di rumahnya, korban masuk ke kamar keluarga dan langsung memotong alat vitalnya (penis) hingga nyaris putus.

Korban lalu jatuh tergeletak dilantai kamar bersimbah darah hingga tak sadarkan diri. Kejadian ini baru diketahui saat istri dan anaknya pulang ke rumah. Tiba di sana, mereka menemukan Frans terbaring di atas lantai dengan darah bersimbah.

Anak dan istrinya pun berteriak histeris. Warga Wukalere dibuat heboh hingga satu Desa Lamalera sontak geger karena insiden tragis tersebut.

“Saat istri dan anaknya pulang dari potong daun-daun untuk makanan kambing, anaknya mendapati ayahnya lagi mengerang kesakitan di dalam kamar dalam posisi tergeletak di lantai. Begitu masuk dia langsung menangis dan teriak histeris minta tolong warga sekitar. Dia kaget karena kasur penuh darah hingga ke lantai. Korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas dalam keadaan lemas dan kritis,” ujar Frans Keraf.

Baca juga: Menunggu Enam Jam, Marselina Bisa Salaman dengan Presiden Jokowi di Kampung Nanganae

Salah seorang kerabat korban, Ola Oleona, yang juga ikut membawa korban ke Puskesmas mengatakan bahwa dokter dan tim medis berhasil memberi pertolongan. Penis Frans berhasil dijahit meski tidak lagi mulus seperti sedia kala.

"Setelah dijahit, korban sempat bangun duduk dan melihat penisnya yang sudah dijahit. Dokter menjelaskan bahwa korban memotong penisnya pakai pisau karena lukanya tersayat. Menurut dokter, jika malam, korban tidak bisa buang air kecil (kencing), maka akan dirujuk ke RSUD Lewoleba,” kata Frans Keraf.

“Setelah dilakukan tindakan medis menjahit penis korban yang terpotong itu, dokter sempat bertanya alasan mengapa nekat memotong penis; apakah ada masalah keluarga dan lain-lain, tapi korban menjawab tidak ada masalah keluarga. Dokter lanjut bertanya lagi, jadi masalahnya apa, lalu dia spontan menjawab karena penisnya tidak berfungsi lagi,” ucapnya.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved