Semana Santa 2023, Sampan Kayu Antar Patung Yesus Tersalib saat Jumat Agung di Larantuka

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Sejumlah pemuda dan pria lanjut usia baru saja merampungkan renovasi satu unit sampan kayu tanpa mesin atau biasa disebut 'Berok' di Taman Doa Tuan Meninu, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores, Jumat 31 Maret 2023.

Seksi Perlengkapan Berok Tuan Meninu, Petrus Musu Fernandez, mengatakan bahwa Berok sudah siap mengarak peti Yesus Tersalib saat tiba prosesi Jumat Agung, 7 April 2023 pekan depan.

"Di buat dari kayu sureng sekitar enam tahun lalu, tapi tiga tahun tidak sempat jalan karena Covid-19," katanya kepada wartawan.

Ia mengatakan, renovasi Berok dengan panjang 8 meter dan lebar 80 centi meter dilakukan untuk memastikan fisiknya dalam keadaan bagus, kemudian mengecat kayu-kayu yang mulai usang.

Baca juga: Semana Santa 2023 di Larantuka, Petrus Sebut Patung Tuan Meninu Tak Boleh Digali Terlalu Jauh

Perayaan iman tahun ini, kata Petrus, bakal dipenuhi lautan manusia berbusana hitam yang menaiki perahu-perahu nelayan dari Taman Doa Tuan Meninu berada persis di pinggir pantai.

Dalam prosesi laut, peti Yesus dijaga oleh seorang perempuan bergaris keturunan Rita dan empat pria bertugas mengayuh Berok dari titik kumpul awal menuju Pantai Kuce, Kelurahan Pohon Siri berjarak sekitar 4 kilo meter dari Taman Taman Doa Tuan Meninu.

Sementara Ketua Suku Qinta Besar atau saat ini dikenal Fernandez, Anton Thomas Fernandez, mengatakan perlu ada persiapan batin oleh para pihak, khususnya tiga suku yang punya andil di Kapela Tuan Meninu.

"Hati harus bersih, kita doa dulu baru junjung peti ke Berok untuk diarak dalam prosesi," katanya.

Baca juga: Mengenal Peran Lakademu Semana Santa Larantuka, Pembawa Peti Tuan Ana saat Jumat Agung 2023

Tuan Meninu

Patung Tuan Meninu yang diarak dengan sampan atau biasa disebut 'Berok' saat prosesi Jumat Agung di Selat Larantuka, Kabutapen Flores Timur menyimpan misteri yang tak bisa ditelisik terlalu dalam.

Menurut Seksi Perlengkapan Bero Tuan Meninu, Petrus Musu Fernandez, arca bayi penebus dosa itu bisa memicu petaka bagi siapa pun yang menggali dan membeberkan informasi terlalu dalam.

Pria 65 tahun ini bersaksi sudah ada korban jiwa setelah nekat mencari tahu dan mendapat informasi.

Bahkan, ungkapnya, dirinya sebagai pemberi informasi akan mendapatkan musibah yang sulit diterima akal sehat.