Lipsus Tribun Flores

Berburu Kue Janda di Wuring Sikka, Kuliner Lokal Menu Buka Puasa saat Ramadhan 2023

Kue Janda merupakan kuliner lokal yang diburu warga saat buka puasa sore hari di Kampung Wuring Sikka. Kue janda dijamin sangat enak dan manis.

|
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / GG
KUE JANDA - Kue Janda merupakan kuliner lokal khas Bugis di Wuring, Sikka, NTT. Kue Janda dicari warga untuk menu buka puasa saat Ramadhan 2023. 

Waktu mulai menunjukan pukul 16.39 Wita. Langit sudah mulai berwarna jingga, cuaca yang sebelumnya terik perlahan mulai sejuk.

Air laut sudah naik, terlihat di bawah kolong lapak jualannya. Para pembeli mulai berdatangan. Beberapa ibu menyambangi lapak jualannya.

Kaya tanpa malu-malu memanggil para pembeli. Ia menawarkan kue Janda dan beberapa kue lainnya.

Di antara para pembeli yang memenuhi lapak Kaya, ada seorang ibu rumah tangga yang membeli 5 potong kue Janda.

Pembeli itu adalah Risna, salah seorang warga di Kampung Wuring. Risna mengaku bahwa kue Janda salah satu kue yang wajib ada di atas meja saat berbuka puasa.

"Setiap buka puasa di rumah wajib ada kue Janda. Yang buat dan jual kue ini di pasar hanya bibi Kaya, jadi saya beli," ungkap Risna.

Selain membeli kue Janda, Risna juga membeli beberapa kue lain yang dijual oleh Kaya.

Kue janda yang dijual Kaya sangat murah hanya Rp 1 ribu per potong dan harga ini juga berlaku untuk jenis kue lainnya.

Kaya menuturkan, saat Bulan Ramadan, ia memproduksi kue Janda lebih banyak dari hari biasanya. Kaya mengaku omset penjualan kuenya pun bertambah.

Kaya bersyukur, karena saat Bulan Suci Ramadhan ia diberi rezeki oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika pada hari biasanya meraup untung hanya Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu, namun saat bulan puasa ia mampu meraup keuntungan hingga Rp 1 juta lebih per harinya.

"Jika hari biasanya saya memproduksi hanya 60 potong saja. Tapi karena sekarang bulan puasa saya produksi lebih banyak bisa sampai 100 potong kue Janda. Alhamdulilah, selama 4 hari dalam bulan ini kue Janda lakunya lebih cepat dari kue lain yang saya jual di Pasar Wuring," kata Kaya sembari tersenyum.

Sepeninggalan suaminya, kini ia tinggal bersama 2 anaknya. Ia berjualan kue untuk menopang hidup keluarga kecilnya. Ia memliki seorang anak perempuan yang telah menikah dan satu anak laki-lakinya juga seorang nelayan.

Kaya menjual kue sudah 33 tahun lamanya di Kampung Wuring. Kue Janda salah satu kue yang masih ia buat dan dijual di Pasar Senja Wuring. Selain itu Kaya juga membantu menjual kue yang dibuat oleh kakak perempuan sulungnya, Sutimiyati.

"Cerita kue Janda ini sudah turun temurun. Dari orang tua kami dulu juga cerita bahwa kue Janda ini dibuat oleh janda dan dijual juga oleh janda. Tapi menurut saya, disebut janda karena salah satu isi dari kue ini pisang yang tersembunyi di dalam ubi," ujar Kaya sembari tertawa.

Namun di balik cerita lucu asal muasal nama kue Janda. Kaya mengaku, tak begitu tahu sejarah penyematan nama kue Janda. Kue yang sudah diwariskan turun temurun dan memiliki cerita berbeda tiap orang Suku Bugis.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved