Semana Santa 2023

Semana Santa 2023, GEMPAR Flotim-Kupang Minta Semua Pemangku Kepentingan Ciptakan Suasana Kondusif

Semana Santa 2023 di Larantuka menjadi prosesi atau tradisi yang diwariskan sejak 5 abad lalu. Semana Santa kini diadakan lagi setelah pandemi Covid.

|
Editor: Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM
PERNYATAAN SIKAP - Ketua Maxi Kopong Lamapaha saat menyampaikan pernyataan sikap Gempar Flotim-Kupang, Sabtu 1 April 2023. Semana Santa 2023 di Larantuka menjadi prosesi atau tradisi yang diwariskan sejak 5 abad lalu. Semana Santa kini diadakan lagi setelah pandemi Covid. 

"Sudah tetdaftar dan sekarang sudah genap," katanya kepada wartawan, Sabtu 1 April 2023 petang di pelataran depan rumahnya.

Keempat pengayuh masih melaksanakan uji coba guna memastikan kondisi mental dan fisiknya dalam keadaan bugar. Selain itu, mereka juga diarahkan untuk membersihkan diri dengan berdoa dan memohon pengampunan.

"Kita coba berulang kali karena arusnya kuat, ini juga perlu mental yang kuat," tutur Petrus.

Menurut dia, meski melawan derasnya arus Gonsalu, namun empat pengayuh tak khawatir. Sebab, mereka membawa wujud khusus atau bagi umat setempat menyebutnya dengan kata 'Permesa'.

Dalam berok yang panjangnya 8 meter dan lebar 80 centimeter itu, peti Yesus Tersalib dijaga oleh perempuan keturunan suku Rita dan Ketua Suku Fernandez yang dahulunya disebut Qinta Besa.

Petrus menambahkan, prosesi laut identik dengan hikayat kedatangan Kapal Zaramboga milik Bangsa Portugis sekitar tahun 1600 silam atau satu abad setelah Tuan Ma.

Kapal Zaramboga terbawa arus gonsalu hingga hanyut di Pantai Kebi. Misionaris Portugal memberikan enam patung sakral dan diambil tiga suku menggunakan berok yang dibuat dari pohon Rita.

Kisah itu terus diwariskan dari generasi ke generasi. Lantaran datangnya dari laut, maka prosesi sang penebus dosa itu pun digelar dengan mengarungi arus gonsalu dari Taman Doa Tuan Meninu menuju Pantai Kuce berjarak sekitar empat kilo meter.

Kesaksian Ketua Suku

Prosesi Semana Santa Larantuka, devosi sakral umat Katolik Kota Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores hanya menghitung hari. Salah satu ritual keagamaan yang paling ditunggu yakni perarakan peti Patung Yesus Tersalib dari Kapela Tuan Meninu menuju Pantai Kuce di Pohon Siri pada Jumat pagi, 7 April 2023 atau tepat pada hari Jumat Agung.

Perarakan peti Yesus Tersalib akan dibanjiri ribuan peziarah berbusana serba hitam sebagai tanda perkabungan. Ratusan perahu mengular panjang di belakang mengikuti sampan tanpa mesin atau biasa disebut 'Berok' yang dikayuh empat orang pria.

Seksi Perlengkapan Berok Tuan Meninu, Petrus Musu Fernandez (65) mengatakan empat pengayuh berok sudah siap mengarungi derasnya arus Gonsalu di Selat Larantuka.

"Sudah tetdaftar dan sekarang sudah genap," katanya kepada wartawan, Sabtu 1 April 2023 petang di pelataran depan rumahnya.

Keempat pengayuh masih melaksanakan uji coba guna memastikan kondisi mental dan fisiknya dalam keadaan bugar. Selain itu, mereka juga diarahkan untuk membersihkan diri dengan berdoa dan memohon pengampunan.

"Kita coba berulang kali karena arusnya kuat, ini juga perlu mental yang kuat," tutur Petrus.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved