Semana Santa 2023
Semana Santa 2023, GEMPAR Flotim-Kupang Minta Semua Pemangku Kepentingan Ciptakan Suasana Kondusif
Semana Santa 2023 di Larantuka menjadi prosesi atau tradisi yang diwariskan sejak 5 abad lalu. Semana Santa kini diadakan lagi setelah pandemi Covid.
Laloran Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
TRIBUNFLORES.COM, KUPANG - Gerakan Pemuda Diaspora atau Gempar Flotim-Kupang meminta semua pemangku kepentingan untuk terlibat aktif menjaga dan menciptakan situasi yang kondusif selama pekan suci Semana Santa dan selama bulan Ramadhan.
Permintaan ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap setiap umat beragama di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT.
"Kami minta semua pemangku kepentingan untun untuk terlibat aktif menjaga situasi kondusif selama pekan suci Semana Santa dan juga bukan Remadhan," kata ketua GEMPAR Flotim-Kupang, Maxi Kopong Lamapaha dalam kegiatan deklarasi Gempar di Kupang, Sabtu 1 April 2023.
Warga kaum muda diaspora dari Kabupaten Flores Timur di Kota Kupang telah mendeklarasikan Gerakan Pemuda Diaspora atau GEMPAR Flotim-Kupang sebagai wadah dalam mengawal pembanguna di Flores Timur.
Baca juga: Semana Santa 2023, Pj Bupati Flores Timur Minta Ciptakan Iklim Nyaman Bagi Peziarah di Larantuka
Menurut Maxi, dideklarasikan GEMPAR ini merupakan sebuah momentum yang baik dan penting, dimana mereka yang tergabung dari berbagai latar belakang profesi akan mantapkan komitmen bersama dalam mengawal pembangunan di Kabupaten Flores Timur.
"Tujuan kami ada bukan karena maksud dan tujuan lainnya, tapi hanya untuk Flores Timur lebih baik dan maju dari saat ini," ungkapnya.
Maxi juga mengaku kaum muda lintas profesi di Kota Kupang ini terpanggil dan beetanggung jawab secara moral dan sosial untuk mengambil bagian dalam mengawal pelaksanaan pembangunan di Flotim melalui wadah Gempar Flotim Kupang ini.
Menurut dia, Gempar akan menjadi wadah atau rumah untuk membangun gagasan-gagasan produktif yang akan diangkat dari setiap dinamika politik dan pembangunan yang terjadi di Lewotanah Flores Timur.
Kaum muda lintas profesi Flotim-Kupang ini pun meminta dan mendorong aparat penegak hukum di Flotim untuk menindaklanjuti setiap laporan dan pengaduan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan dugaan-dugaan korupsi di Flotim.
Baca juga: Semana Santa 2023, Pengayuh Sampan Membersihkan Diri, Menyiapkan Fisik Menanti Prosesi Laut
Selain sebagai bentuk keberpihakan terhadap penegakan hukum yang tidak pandang bulu, tetapi juga untuk mencegah perilaku-perilaku koruptif yang merugikan daerah dan masyarakat Flotim.
Selain itu, menghadapi agenda besar Pilkada serentak 2024 nanti, Gempar Flotim-Kupang meminta pihak penyelenggara maupun peserta agar melaksana setiap tahapan sesuai ketentuan dan menghindari setiap perilaku yang berpotensi mencederai nilai-nilai demokrasi.
"Agenda pileg dan pilkada serentak harus menjadi pesta demokrasi rakyat yang dilangsungkan dengan sukacita, bukan konflik dan perpecahan," tandasnya.
Ia menambahkan, forum yang dibangun terbuka bagi siapa pun yang ingin terlibat dalam kerja-kerja advokasi kebijakan.
"Kami siap berdiskusi dengan siapa pun yang punya keinginan dan komitmen yang sama untuk membangun Flores Timur semakin maju," tutupnya.
Ciptakan Iklim Nyaman
Sebelumnya, Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi meminta semua pihak menciptakan iklim nyaman bagi setiap peziarah Semana Santa Larantuka 2023.
Imbauan itu disampaikan Doris saat memimpin Rapat Persiapan Semana Santa dan festival Bale Nagi dihadiri semua unsur kepanitiaan di Aula Sekretariat Daerah Flores Timur, Senin 3 April 2023.
"Kita harus menciptakan situasi nyaman agar keluarga, maupun tamu peziarah selalu merasa nyaman dan senang mengikuti setiap acara yang dimaksud," katanya.
Menurutnya, Kota Larantuka bakal menjadi lautan manusia setelah devosi sakral ditunda selama tiga tahun beruntun akibat pandemi Covid-19.
Prosesi Semana Santa, katanya, menjadi wujud toleransi antar umat beragama. Ia berharap semua unsur kepanitiaan yang dipimpin Penjabat Sekda Flores Timur, Petrus Pedo Maran dapat merancang kegiatan secara baik.
Ia mengatakan, sejumlah pejabat tinggi negara dipastikan mengambil bagian dalam devosi Semana Santa yang dilanjutkan dengan festival Bale Nagi berbasis sosial budaya.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTT atas segala dukungan sehingga dua even tahunan ini bisa diselenggarakan sesuai harapan bersama.
Pemprov NTT telah melaksanakan rapat untuk mendukung kegiatan kita. Ini menjadi gambaran, sehingga kita termotivasi agar kegiatan berhasil," harapnya.
Membersihkan Diri
Sementara itu, Prosesi Semana Santa Larantuka, devosi sakral umat Katolik Kota Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores hanya menghitung hari.
Salah satu ritual keagamaan yang paling ditunggu yakni perarakan peti Patung Yesus Tersalib dari Kapela Tuan Meninu menuju Pantai Kuce di Pohon Siri pada Jumat pagi, 7 April 2023 atau tepat pada hari Jumat Agung.
Perarakan peti Yesus Tersalib akan dibanjiri ribuan peziarah berbusana serba hitam sebagai tanda perkabungan. Ratusan perahu mengular panjang di belakang mengikuti sampan tanpa mesin atau biasa disebut 'Berok' yang dikayuh empat orang pria.
Seksi Perlengkapan Berok Tuan Meninu, Petrus Musu Fernandez (65) mengatakan empat pengayuh berok sudah siap mengarungi derasnya arus Gonsalu di Selat Larantuka.
"Sudah tetdaftar dan sekarang sudah genap," katanya kepada wartawan, Sabtu 1 April 2023 petang di pelataran depan rumahnya.
Keempat pengayuh masih melaksanakan uji coba guna memastikan kondisi mental dan fisiknya dalam keadaan bugar. Selain itu, mereka juga diarahkan untuk membersihkan diri dengan berdoa dan memohon pengampunan.
"Kita coba berulang kali karena arusnya kuat, ini juga perlu mental yang kuat," tutur Petrus.
Menurut dia, meski melawan derasnya arus Gonsalu, namun empat pengayuh tak khawatir. Sebab, mereka membawa wujud khusus atau bagi umat setempat menyebutnya dengan kata 'Permesa'.
Dalam berok yang panjangnya 8 meter dan lebar 80 centimeter itu, peti Yesus Tersalib dijaga oleh perempuan keturunan suku Rita dan Ketua Suku Fernandez yang dahulunya disebut Qinta Besa.
Petrus menambahkan, prosesi laut identik dengan hikayat kedatangan Kapal Zaramboga milik Bangsa Portugis sekitar tahun 1600 silam atau satu abad setelah Tuan Ma.
Kapal Zaramboga terbawa arus gonsalu hingga hanyut di Pantai Kebi. Misionaris Portugal memberikan enam patung sakral dan diambil tiga suku menggunakan berok yang dibuat dari pohon Rita.
Kisah itu terus diwariskan dari generasi ke generasi. Lantaran datangnya dari laut, maka prosesi sang penebus dosa itu pun digelar dengan mengarungi arus gonsalu dari Taman Doa Tuan Meninu menuju Pantai Kuce berjarak sekitar empat kilo meter.
Kesaksian Ketua Suku
Prosesi Semana Santa Larantuka, devosi sakral umat Katolik Kota Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Pulau Flores hanya menghitung hari. Salah satu ritual keagamaan yang paling ditunggu yakni perarakan peti Patung Yesus Tersalib dari Kapela Tuan Meninu menuju Pantai Kuce di Pohon Siri pada Jumat pagi, 7 April 2023 atau tepat pada hari Jumat Agung.
Perarakan peti Yesus Tersalib akan dibanjiri ribuan peziarah berbusana serba hitam sebagai tanda perkabungan. Ratusan perahu mengular panjang di belakang mengikuti sampan tanpa mesin atau biasa disebut 'Berok' yang dikayuh empat orang pria.
Seksi Perlengkapan Berok Tuan Meninu, Petrus Musu Fernandez (65) mengatakan empat pengayuh berok sudah siap mengarungi derasnya arus Gonsalu di Selat Larantuka.
"Sudah tetdaftar dan sekarang sudah genap," katanya kepada wartawan, Sabtu 1 April 2023 petang di pelataran depan rumahnya.
Keempat pengayuh masih melaksanakan uji coba guna memastikan kondisi mental dan fisiknya dalam keadaan bugar. Selain itu, mereka juga diarahkan untuk membersihkan diri dengan berdoa dan memohon pengampunan.
"Kita coba berulang kali karena arusnya kuat, ini juga perlu mental yang kuat," tutur Petrus.
Menurut dia, meski melawan derasnya arus Gonsalu, namun empat pengayuh tak khawatir. Sebab, mereka membawa wujud khusus atau bagi umat setempat menyebutnya dengan kata 'Permesa'.
Dalam berok yang panjangnya 8 meter dan lebar 80 centimeter itu, peti Yesus Tersalib dijaga oleh perempuan keturunan suku Rita dan Ketua Suku Fernandez yang dahulunya disebut Qinta Besa.
Petrus menambahkan, prosesi laut identik dengan hikayat kedatangan Kapal Zaramboga milik Bangsa Portugis sekitar tahun 1600 silam atau satu abad setelah Tuan Ma.
Kapal Zaramboga terbawa arus gonsalu hingga hanyut di Pantai Kebi. Misionaris Portugal memberikan enam patung sakral dan diambil tiga suku menggunakan berok yang dibuat dari pohon Rita.
Kisah itu terus diwariskan dari generasi ke generasi. Lantaran datangnya dari laut, maka prosesi sang penebus dosa itu pun digelar dengan mengarungi arus gonsalu dari Taman Doa Tuan Meninu menuju Pantai Kuce berjarak sekitar empat kilo meter.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Semana Santa 2023 di Larantuka
Operasi Semana Santa 2023
GEMPAR Flotim
GEMPAR Flotim-Kupang
Ritual Semana Santa
Semana Santa
Semana Santa Larantuka
Tribun Flores.com
Semana Santa 2023, Pj Bupati Flores Timur Minta Ciptakan Iklim Nyaman Bagi Peziarah di Larantuka |
![]() |
---|
Semana Santa, Kesaksian Ketua Suku Quinta Besar Menjinjing Patung Yesus Tersalib saat Jumat Agung |
![]() |
---|
Semana Santa Larantuka 2023, Peziarah Asal Portugal Ikut Booking Enam Kamar di Biara PRR |
![]() |
---|
Kamar Biara PRR Larantuka Dibooking Peziarah Semana Santa Tiga Tahun Lalu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.