Semana Santa 2023
Semana Santa 2023, Patung Tuan Ma dan Tuan Ana Diarak Keliling Kota Larantuka Flores Timur
Semana Santa 2023, Patung Tuan Ma dan Tuan Ana Diarak Keliling Kota Larantuka Flores Timur di NTT. Semana Santa Larantuka dipenuhi peziarah.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Jumat Agung adalah puncak dari pelaksanaan Semana Santa, sebab pada hari ini ribuan peziarah mengikuti prosesi Tuan Ana dan Tuan Ma mengelilingi kota Larantuka, Jumat 7 April 2023.
Prosesi ini adalah untuk mengenang proses pelaksanaan penyaliban Yesus Kristus, yang dimulai dengan penyiksaan dan pemanggulan salib menuju Bukit Golgota.
Tuan Ana menggambarkan Yesus yang sedang mengalami penderitaan memikul salib, sedangkan Tuan Ma menggambarkan Bunda Maria yang sedang berduka melihat Putranya memanggul beban dosa umat manusia.
Demikian dikatakan Vikjen Keuskupan Larantuka, RD. Gabriel Unto da Silva, saat dihubungi TribunFlores.com, Rabu 5 April 2023.
Baca juga: Semana Santa 2023, Umat Islam di Larantuka Antusias Nonton Prosesi Malam Semana Santa
Pantauan TribunFlores.com, Jumat 7 April 2023 malam, Ribuan peziarah antusias berjalan kaki, membawa lilin sambil berdoa dalam prosesi Semana Santa.
Sepanjang jalur prosesi terdapat lilin yang menyala. Dalam arak – arakan ini, terdapat delapan perhentian agung (armida) yang menjadi titik pemberhentian umat.
Hingga saat ini, Prosesi Semana Santa masih berlangsung, barisan belakang peziarah masih berada di Gereja Katedral Renha Rosari Larantuka.
Umat Islam Nonton Prosesi
Sebelumnya, umat Muslim di Kota Larantuka Kabupaten Flores Timur ikut menonton Prosesi Semana Santa, Jumat 7 April 2023 malam.
Sejumlah umat Muslim di Kelurahan Lokea Kecamatan Larantuka ini antusias berdiri meyaksikan prosesi Semana Santa tepatnya di lintasan prosesi yang diikuti ribuan peziarah.
Pantauan TribunFlores.com, perempuan berjilbab itu berebut untuk berdiri ditempat yang paling depan kerena ingin menyaksikan berlangsungnya prosesi.
Mereka merasa penasaran dengan cerita orang bahwa prosesi Semana Santa adalah peristiwa langka di dunia dan hanya dilakukan di Larantuka, Flores Timur.
"Penasaran dengan cerita orang bahwa prosesi Semana Santa adalah peristiwa langka di dunia dan hanya dilakukan di Larantuka," kata perempuan berjilbab hitam yang enggan namanya dipublis TribunFlores.com
Ia mengaku merasakan kesakralan prosesi Semana Santa. Semua umat disini saling menjaga toleransi.
Prosesi Semana Santa merupakan kegiatan perayaan keagamaan bagi umat Kristiani dalam menyambut Hari Raya Paskah di Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur.
Pelaksanaan kegiatan tersebut dihadiri oleh ribuan peziarah dari berbagai daerah di Tanah Air maupun warga dari berbagai negara.
Hingga saat ini, Prosesi Semana Santa masih berlangsung dan diikuti ribuan peziarah.
Baca juga: Semana Santa 2023, Uskup Larantuka Puji Anak Muda yang Berani Tantang Arus saat Prosesi Laut
Puji Anak Muda
Misa Jumat Agung 7 April 2023 di Gereja Katedral Reinha Rosari Larantuka dipimpin langsung oleh yang mulia Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung, Pr.
Hadir dalam misa agung ini, para imam konselebran , biarawan biarawati, ribuan peziarah Semana Santa dan umat paroki mengikuti misa. Bangku-bangku di dalam Gereja dan kursi pada tenda- tenda di luar gereja penuh.
Misa ini dimulai setelah patung Tuan Ma dan patung Tuan Ana tiba di Gereja Katedral, diantar para Conferia dan ribuan peziarah dari Kapela Tuan Ma dan Tuan Ana.
Mgr Fransiskus Kopong Kung, mengawali kotbahnya dalam misa dengan mengutip Injil Yohanes 18:1-9:42 tentang Kisah Sengsara Yesus ' Sudah Selesai'. Ia menyampaikan bahwa perayaan misteri kedatangan Tuhan Allah dilaksanakan dengan baik.
"Dalam prosesi laut Semana Santa ini, di Tuan Menino banyak hadir orang-orang muda. Ovos dinyanyikan dengan indah tapi bukan karena suara itu, bagaimana memaknai peristiwa Yesus yang menderita dan wafat di Salib,"kata Uskup Larantuka.
Mgr Fransiskus Kopong Kung mengajak umat dan para peziarah untuk merefleksikan prosesi laut Semana Santa ini. Melihat kembali saat prosesi berlangsung banyal sampan kayu didayung yang didominasi anak-anak muda.
Ia sangat kagum melihat semangat dan pengorbanan anak-anak muda yang berani menantang arus selat Gonzalu hanya dengan mendayung perahu kayu dan kecil.
"Di laut banyak sampan yang didayung anak- anak muda yang semangat walapun harus menghadapi arus yang kencang. Anak muda yang berani menantang arus, itu yang kita harapkan. Karena yang mereka bawa adalah salib Tuhan,"ungkapnya.
Dia meyakini bahwa di dalam hati masing-masing anak-anak muda pendayung perahu kayu ini telah terpatri tekad.
" Kalau toh tercebur ke laut tidak akan salib Yesus tidak dilepaskan. Anak-anak muda ini yang dibutuhkan di zaman ini. Berani membela Tuhan dan nembawa salib Tuhan" sambungnya.
Uskup menambahkan, setelah tiga tahun tradisi Semana Santa tidak dijalankan tak mengurangi semangat anak muda dalam perayaan kudus ini. Menurutnya tradisi Semana Santa tak sekadar diwariskan kepada pewaris.
"Tradisi ini tidak hanya tumbuh tapi bagaimana tradisi ini bisa hidup dan kokoh dengan berbagai tantangnnya,"tegas Uskup dalam kotbahnya.
Mengakhir kotbahnya,Mgr Fransiskus Kopong Kung mengajak semua umat Katolik dan peziarah untuk berani menyangkal diri dari apapun bentuk tantangan dan menjadi saksi Kristus.
"Kita telah melakukan prosesi laut. Prosesi tahun ini telah kita laksanakan. Kita akan lakukan prosesi keliling mengitari jalur prosesi. Tapi ingat bahwa prosesi kehidupan akan terus berjalan dan menjadi saksi iman," pungkas Uskup Larantuka akhiri kotbah.
Proses Laut
Sebelumnya, prosesi bahari mengarak peti patung Yesus Tersalib mengarungi derasnya arus gonsalu di Selat Larantuka dan Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur menyimpan tradisi unik yang berkelindan dengan atribut rohani.
Tradisi unik tersebut adalah peran 13 sampan tanpa mesin dengan perkiraan panjang 2,5 meter dikayuh dua pemuda Paroki Sanjuan Lebao membentuk kontas rosario.
"Sampan-sampan itu tugasnya mengawal Berok yang membawa peti Yesus Tersalib. Bentuknya seperti rosario dalam Tori," kata Seksi Perlengkapan Berok Tuan Meninu, Petrus Musu Fernandez, Jumat 7 April 2023.
Ia mengatakan, meski bentuknya sulit utuh lantaran diterjang arus gonsalu, namun 13 perahu bertulis 'kapten' dengan bendera hitam bergambar salib tetap berada dalam barisan mengawal peti Yesus Tersalib yang ditahtakan dalam Berok di barisan terdepan.
Ukuran Berok lebih besar dengan panjang mencapai delapan meter dan lebar 70-80 centimeter. Penyeimbang pada bagian kiri dan kanan membuat bentuknya bak Salib Kristus diikuti 13 sampan.
"Dia (Berok) bentuk salib karena ada tangan (penyeimbang) kiri dan kanan sehingga seperti salib. Sampan-samapan itu adalah biji rosario," ungkapnya.
Ia mengaku terharu lantaran sudah tiga tahun absen akibat pandemi Covid-19. Jumlah peziarah kali ini lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Seorang peziarah bernama Sulistiawati (65), warga Semarang, Provinsi Jawa Tengah mengaku takjub melihat tradisi sakral di ujung Timur Pulau Flores itu.
"Baru pertama kali datang, kesannya luar biasa. Selama ini saya dengar dari teman-teman yang pernah kesini," ungkapnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Untuk Semana Santa 2023
Semana Santa 2023
Patung Tuan Ma dan Tuan Ana
Tuan Ana Diarak Keliling Kota Larantuka
Tribun Flores.com
Bacaan-bacaan Liturgi Sabtu Suci 8 April 2023 Malam Paskah 2023 |
![]() |
---|
Teks Ibadah Sabtu Suci 8 April 2023 Perayaan Malam Paskah 2023 |
![]() |
---|
Semana Santa 2023, Umat Islam di Larantuka Antusias Nonton Prosesi Malam Semana Santa |
![]() |
---|
Umat Katolik di Waioti, Sikka, Takjub Lihat Awan Hitam Bentuk Salib Saat Misa Jumat Agung |
![]() |
---|
Semana Santa 2023, Uskup Larantuka Puji Anak Muda yang Berani Tantang Arus saat Prosesi Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.