Lahir Bayi Kembar Siam di Larantuka

Tak Punya Biaya, Ayah Bayi Kembar Siam Mohon Bantuan Pemda Flores Timur

"Setelah ambil proposal baru saya ke Kantor Bupati Flores Timur, mohon bantuan," ungkapnya dengan suara tenggelam.

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
BAYI KEMBAR SIAM - Fransiskus Boli (33), ayah kandung bayi kembar siam sedang mengurus proposal permohonan bantuan di RSUD Larantuka, Rabu 3 April 2023 

"Tindakan operasi rencananya oleh tim RSUD dr. Soetomo Surabaya," kata Kabid Pengembangan SDM dan Rekam Medik RSDU dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, dr. Paulus Lameng, Rabu 3 Mei 2023.

Ia mengaku fasilitas kesehatan milik Rumah Sakit Larantuka tidak memadai sehingga perlu bantuan tim medis dari pusat, kemudian alatnya dibantu Rumah Sakit di Kupang.

"Tentu tidak (fasilitas kesehatan). Kekurangan berupa obat-obatan dan alat kesehatan lainnya akan dibantu rumah sakit Provinsi," ungkapnya.

Paulus mengatakan bahwa bayi kembar siam lahir dengan berat 4.300 gram tanggal 28 April 2023 kemarin. Kondisinya sempat kritis namun saat ini sudah lebih baik.

Sesaat lagi, kata dia, pihaknya kembali melakukan rapat soal jadwal operasi pemisahan tubuh bayi siam yang perutnya disebut saling menempel itu.

"Organ tubuhnya cukup stabil. Tindakan operasinya harus segera," ungkapnya.

Hingga saat ini, buah hati dari pasangan Fransiskus Boli dan Emiliana Pone Aran, warga Desa Pandai, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara, masih ditangani tim medis di ruangan PICU.

Dibantu Alat Pernapasan

Bayi kembar siam berjenis kelamin perempuan yang lahir dengan perut saling melekat di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, Kabupaten Flores Timur, dilaporkan dalam kondisi cukup stabil, Rabu 3 Mei 2023.

Kelapa Bidang Pengembangan SDM dan Rekam Medik RSDU dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, dr. Paulus Lameng, mengatakan salah satunya masih membutuhkan alat bantu pernapasan di ruangan PICU.

"Satunya masih terpasang alat bantu napas karena ketika lahir ada gangguan. Sementara satunya lagi cukup stabil," katanya di ruangan kerjanya.

Menurut Paulus, meski kondisi cukup stabil, namun alat bantu terus terpasang lantaran kondisi tubuh keduanya saling bergantungan.

"Karena melekat (perutnya), kondisi yang stabil ini bergantung juga dari saudaranya," ungkapnya.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan RSUD dr. Soetomo Surabaya untuk melakukan operasi pemisahan organ dengan fasilitas kesehatan yang lebih memadai.

"Operasi harus dilakukan segera," tuturnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved