Berita Nagekeo

15 Warga Gezu Ikut Pelatihan Budidaya Jamur Tiram, Bupati Nagekeo Dorong Pembentukan Koperasi

Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do membuka pelatihan budidaya jamur tiram bagi masyarakat Transmigrasi Gezu, Desa Kotakeo, Kecamatan Nangaroro.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-HUMAS NAGEKEO
PELATIHAN - Suasana acara pembukaan pelatihan jamur tiram bagi masyarakat Transmigrasi Gezu, Desa Kotakeo, Kecamatan Nangaroro di aula Hotel Valensof Mbay, Senin 8 Mei 2023. 

TRIBUNFLORES.COM, MBAY - Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do membuka pelatihan budidaya jamur tiram bagi masyarakat Transmigrasi Gezu, Desa Kotakeo, Kecamatan Nangaroro di aula Hotel Valensof Mbay, Senin 8 Mei 2023.

Dilansir dari nagekeokab.go.id menyebutkan Bupati Don pada kegiatan ini didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Nagekeo dr Yayik Parwita Gatih, Kepala Dinas Transnaker Kabupaten Nagekeo Petrus Auerllius Assan, Owner Jamur Flores sebagai instruktur latihan Theodorus Petrus Bello perwakilan Dinas Kesehatan dan Dinas Koperindag.

Kepala Bidang Pengembangan pada Dinas Transnaker Nagekeo Aristakus Ritu menjelaskan pelatihan tersebut merupakan jawaban akan upaya peningkatan sumber daya dan keterampilan warga transmigrasi serta memperhatikan potensi kawasan transmigrasi yang memenuhi syarat untuk dilaksanakan pelatihan.

Dinas Transmigrasi dan Tenaga kerja melalui Program Pengembangan Kawasan Transmigrasi dengan Sub kegiatan Pengembangan Satuan Permukiman pada Tahap Kemandirian kemudian menyelenggarakan (Pelatihan Budidaya Jamur Tiram) bagi Warga Transmigrasi Lokal di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Ikiseo-Gezu Desa Kotakeo  Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo yang diatur dalam 2 tahap kegiatan.

Baca juga: Liburan ke Nagekeo, Ini 7 Rekomendasi Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi, Unik dan Menarik

 

Tahapan tersebut meliputi pemaparan materi sejak 8 sampai dengan 12 Mei 2023 di Mbay selanjutnya diskusi serta praktek lapangan dan selanjutnya budidaya jamur tiram di lahan pekarangan warga Transmigrasi.

“Pelatihan ini bertujuan untuk melatih warga transmigrasi untuk hidup dan berusaha secara berkelompok, memberikan keterampilan bagi warga transmigrasi, meningkatkan pendapatan warga transmigrasi, sebagai makanan tambahan bagi warga transmigrasi hingga adanya UMKM yang di bangun di lokasi transmigrasi,” ujar Aristakus.

Ia menyebutkan pelatihan ini diikuti oleh 15 warga Transmigrasi Gezu yang mana sebelumnya sudah diidentifikasi oleh Dinas Transnaker dengan memenuhi beberapa kriteria penilaian antara lain aktif hidup berkelompok dan kemasyarakatan, aktif dalam kegiatan kepemerintahan, memiliki pendapatan hasil usaha serta bersedia mengikuti pelatihan sampai selesai.

Dongkrak Ekonomi Keluarga

Dalam pelaksanaannya, para peserta pelatihan akan didampingi oleh Theodorus Petrus Belo selaku instruktur Jamur Flores.

Theodorus menjelaskan bahwa pengembangan budidaya jamur Tiram di NTT secara umum maupun Nagekeo khususnya belum begitu familiar di mata masyarakat padahal, budidaya Jamur Tiram merupakan potensi besar dalam mendongkrak ekonomi masyarakat.

“Sudah saya praktekan di lapangan dengan skala kecil, akan tetapi respon pasar sangat positif. Dari situ saya melihat ini ada potensi untuk pengembangan industri rumah tangga baik fresh maupun olahan (kuliner. Soal pasar selama ini pengalaman saya pribadi saya sudah tidak mampu memenuhi permintaan konsumen” ungkapnya.

Berangkat dari pengelaman ini, ia kemudian membangun komunikasi intens dengan Kepala Dinas Transnaker Nagekeo Aurrellius Assan agar, potensi ini layak dikembangkan oleh masyarakat luas, khususnya masyarakat Transmigrasi Gezu.

“Bersama pak Kadis kami mendesain program kecil sasarannya adalah masyarakat Transmigrasi Gezu, sebagai dari dilihat dari latar belakang geografi memungkinkan dan lokasinya terpadu yang mana memudahkan kita untuk melakukan pendampingan” ungkap Theo.

Sasaran utama yang akan dicapai dalam pengembangan budidaya jamur adalah mendorong masyarakat Transmigrasi untuk bisa mandiri secara ekonomi guna mendongkrak ekonomi keluarga.

“Sasaran lain yang kita mau capai adalah kami melihat ada budidaya jamur ini bagian daripada mendukung program penurunan stunting oleh Pemerintah, karena sudah ada kajian ilmiah maupun medis bahwa jamur ini baik untuk ibu hamil dan tumbuh kembang bayi,” terangnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved