Berita Sikka
Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD NTT Gelar Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami di Sikka
Kepala Pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kodo menyatakan, ke tujuh kabupaten di Pulau Flores tersebut masuk kategori rawan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES. COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengggelar kegiataan simulasi gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Sikka.
Kegiatan dengan tema rencana kontijensi gempa bumi berpotensi tsunami Provinsi NTT tersebut berlangsung selama 3 hari sejak Senin, 15-17 Mei 2023 dan mengambil lokasi simulasi yang melibatkan masyarakat di desa Watumilok Kecamatan Kangae.
Dalam kegiatan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melibatkan tujuh kabupaten di pulau Flores.
Kepala Pelaksana BPBD NTT, Ambrosius Kodo mengatakan, ke tujuh kabupaten di Pulau Flores tersebut masuk kategori rawan gempa dan tsunami.
Baca juga: Kepala BPBD Sumba Barat Daya, Terjunkan Staf ke Lokasi Terdampak Angin Puting Beliung
Tujuh kabupaten itu, yakni Sikka, Ende, Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat.
Dikatakannya, Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons dalam menghadapi situasi darurat akibat bencana alam antara lain tentang tanda awal bencana alam, langkah-langkah penanggulangan yang tepat, serta taktik evakuasi yang efektif.
Ia menjelaskan, Flores merupakan daerah yang cukup rawan bencana, sebab sesar Flores yang merupakan episentrum gempa sangat dekat ke darat.
"Kalau gempa terjadi dan memicu tsunami secepat-cepatnya sirene BMKG berbunyi empat menit. Sementara episentrum kita terlalu dekat, maka sebelum empat menit kalau memicu tsunami air laut sudah sampai di darat," jelasnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, kegiatan kontijensi menjadi penting untuk mendorong masyarakat lebih sigap menghadapi bencana yang bisa saja terjadi setiap saat.
Ambrosius mengatakan, pemerintah daerah harus tahu apa yang mesti dikerjakan manakala terjadi bencana. Dukungan pimpinan daerah menjadi penting.
Ambrosius juga berharap pemerintah di daerah tidak boleh kerja sendiri tetapi membangun kemitraan dengan pihak lain dalam upaya mengurangi risiko bencana.
Sementara itu, Koordinator Siap Siaga NTT, Silvia Fangidea mengatakan kegiatan tersebut mendapatkan dukungan kerjasama dari Australia dalam program siap siaga yang lebih fokus sebelum terjadi bencana atau mitigasi kesiapsiagaan.
"Ini Program kerjasama bantuan dari Australia yang sifatnya bantuan baik teknis, keuangan dan berbagai jenisnya," katanya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana
BPBD NTT Gelar Simulasi
Gempa Bumi dan Tsunami di Sikka
TribunFlores.com terkini
Kepala BPBD Sumba Barat Daya, Terjunkan Staf ke Lokasi Terdampak Angin Puting Beliung |
![]() |
---|
Rambu Penunjuk Jalur Evakuasi di Lereng Gunung Api Egon Sikka Rusak, Ini Kata BPBD Sikka |
![]() |
---|
BPBD NTT Keluarkan Peringatan Dini Soal Bibit Siklon 98S |
![]() |
---|
Camat Sambi Rampas dan BPBD Manggarai Timur Belum Tahu Musibah Banjir Rendam Tanaman Bawang Merah |
![]() |
---|
Tim BPBD Manggarai Timur ke Lokasi Longsor di Colol, Evakuasi Material dan Bantu Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.