STIKes St Elisabeth Keuskupan Maumere

Ketua DPRD Sikka: Wisuda STIKes St. Elisabeth Harus Jadi Momentum Perangi Krisis Nakes

Pihaknya menyoroti fakta adanya kesenjangan layanan kesehatan di beberapa wilayah dan pentingnya komitmen

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/FB TRIBUN FLORES
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka, Stefanus Sumandi S.Fil dalam pidatonya pada Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Wisuda STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere Tahun Akademik 2024/2025, menyoroti secara tajam isu krusial mengenai krisis tenaga kesehatan (nakes) dan mendesak Pemerintah Daerah untuk segera memperkuat sistem kesehatan di wilayah Sikka. 

Laporan Reporter Magang TRIBUNFLORES.COM, Nong Feri

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka, Stefanus Sumandi S.Fil dalam pidatonya pada Rapat Senat Terbuka Luar Biasa Wisuda STIKes St. Elisabeth Keuskupan Maumere Tahun Akademik 2024/2025, menyoroti secara tajam isu krusial mengenai krisis tenaga kesehatan (nakes) dan mendesak Pemerintah Daerah untuk segera memperkuat sistem kesehatan di wilayah Sikka.

Untuk diketahui, acara wisuda perdana setelah institusi bertransformasi menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) ini mengukuhkan 73 Ahli Madya Keperawatan (D-III Keperawatan).

Dalam sambutannya, Stef Sumandi menegaskan bahwa lahirnya puluhan lulusan baru ini harus menjadi momentum awal, bukan akhir, dalam upaya kolektif memajukan kesehatan masyarakat.

Ia menyoroti fakta adanya kesenjangan layanan kesehatan di beberapa wilayah dan pentingnya komitmen nyata dari pemangku kepentingan, tidak hanya dari pihak kampus semata.

 

Baca juga: Ketua DPW PPNI NTT Ajak Lulusan STIKes St. Elisabeth Maumere Siap Hadapi Transformasi Kesehatan

 

 

"Kita harus mengakui adanya krisis tenaga kesehatan di beberapa sektor dan lokasi. Pemerintah daerah didorong untuk segera memperkuat Sistem Kesehatan Daerah melalui kebijakan yang konsisten, berkesinambungan, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat," tegasnya.

Tiga Pilar Pesan untuk Para Wisudawan

Kepada para lulusan Ahli Madya Keperawatan angkatan perdana, Stef menyampaikan tiga poin utama yang wajib menjadi pegangan dalam menjalankan profesi:

Membangun Budaya Hidup Sehat: Para perawat baru diminta untuk menjadi garda terdepan dalam mengedukasi masyarakat tentang budaya hidup sehat dan promotif-preventif.

Menghilangkan Kesenjangan Layanan: Lulusan ditantang untuk berani melayani di berbagai wilayah, termasuk layanan primer di desa, demi menghilangkan kesenjangan akses kesehatan antar wilayah.

Refleksi Pengorbanan Tenaga Medis: Profesi perawat adalah pengabdian yang membutuhkan etika tinggi dan semangat pengorbanan, mencontoh dedikasi para tenaga medis senior.

Pidato tersebut juga mencatat adanya capaian positif di Kabupaten Sikka, termasuk penurunan angka stunting, sebagai hasil kerja keras kolektif yang harus terus dipertahankan.

Acara wisuda yang digelar pada Sabtu, 22 November 2025, ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Sikka, Pengurus Yayasan Santo Lukas dan Ketua DPW PPNI NTT.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved