Berita Ende

Gunakan Kartu JKN, Pensiunan ASN di Ende Mengaku Biaya Pengobatan Ditanggung BPJS Kesehatan

Saat kunjungan di fasilitas kesehatan hampir tidak ada kesulitan yang saya dapati. Kesesuaian informasi yang

Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/HO-BPJS KESEHATAN ENDE
PENSIUNAN PNS - Marselus Bhadi (59) penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah lama menderita gangguan mata, tepatnya sejak tahun 2021. Bersyukur ia mempunyai kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Tommy Mbenu Nulangi

TRIBUNFLORES.COM, ENDE - Marselus Bhadi (59) penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah lama menderita gangguan mata, tepatnya sejak tahun 2021. Bersyukur ia mempunyai kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Marselus menceritakan, penyakitnya ini bermula saat ia merasakan nyeri dibagian mata dan sulit untuk melihat secara fokus. Keluhan ini ia rasakan pada bulan juli tahun 2022, sampai akhirnya ia memilih untuk berobat disalah satu fasilitas kesehatan di Kota Ende.

"Awalnya, saya merasakan sakit dibagian mata. Otot mata saya terasa tegang dan nyeri saat saya memaksanya fokus. Awalnya saya pikir hanya iritasi mata biasa, sampai akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan Klinik Utama Johanes Don Bosco Do, untuk memastikan kondisi ini,” terang Marselus.

Dikatakannya, penglihatannya benar-benar terganggu karena katarak. Selain itu faktor lanjut usia membuat segala aktivitas yang bisa dilakukan pastinya serba terbatas, ditambah penglihatan yang kurang baik tentu akan sangat mengganggu.

Baca juga: BPJS Kesehatan Ende Pastikan Masyarakat Bisa Akses Pelayanan Masa Libur Lebaran

 

Akhirnya ia memutuskan untuk memeriksa matanya ke dokter menggunakan JKN. Berdasarkan saran dokter matanya perlu penanganan operasi sebelum makin parah.

Lebih lanjut, Marselus menceritakan bagaimana kemudahan yang dirasakannya saat berobat di fasilitas kesehatan. Administrasi yang jelas dan sistem rujukan yang tepat menjadi salah satu kemudahan yang dirasakan oleh pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini.

Menurutnya, informasi yang didapatkan di kanal informasi milik BPJS Kesehatan, telah sesuai dengan praktik di lapangan. Marselus mengungkapkan bahwa dengan berbekal informasi yang tepat, akan memudahkan saat berobat.

"Saat kunjungan di fasilitas kesehatan hampir tidak ada kesulitan yang saya dapati. Kesesuaian informasi yang terdapat di kanal informasi dan rujukan yang jelas, sangat memudahkan saya dalam berobat. Setelah pemeriksaan kesehatan, akhirnya tim medis melakukan rujukan ke klinik mata di Kota Ende. Ada rasa khawatir, namun ada kelegaan saat saya dirujuk ke klinik mata, dengan harapan penyakit dimata saya akan segera selesai,” kata Marselus.

Ketika berobat di Klinik Utama Johanes Don Bosco Do di Kota Ende, dirinya merasa betul bahwa kebutuhannya diperhatikan dengan sangat baik. Diagnosa yang ditegakkan oleh dokter, ditetapkan melalui pemeriksaan yang intensif dengan tahap yang membuatnya nyaman dalam berobat.

"Jujur saya sangat lega untuk pengobatan ini, akhirnya saya tahu diagnosa atas penyakit saya. Tetapi di sisi lain, ada rasa khawatir bagi saya untuk biaya pengobatannya. Syukurnya, saya mendapatkan informasi dari tim medis, bahwa semua biaya telah ditanggung oleh program JKN,” ujar Marselus.

Tidak berhenti sampai di situ, dirinya pun masih rutin melakukan kontrol perawatan matanya pasca operasi dan masih rutin mengambil obat untuk pemulihan matanya.

Menurutnya JKN hadir sebagai solusi pada setiap masalah kesehatan, di tengah kondisi biaya pengobatan yang semakin mahal saat ini, masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap bisa terus mendapatkan pelayanan kesehatan berkat kehadiran Program JKN.

Program JKN memang dihadirkan sebagai solusi bagi yang memerlukan penanganan pengobatan tanpa perlu khawatir memikirkan biayanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved