Berita Sikka

KSP KOPDIT PINTU AIR Dari Kampung Rotat Buka Cabang di Jakarta

KSP Kopdit Pintu Air adalah koperasi simpan pinjam terbesar di Indonesia saat ini terus melebarkan sayar di Nusantara

Editor: Hilarius Ninu
POS-KUPANG.COM /HO-IST
POSE BERRSAMA DI JAKARTA- Ketua KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano (kedua kiri) didampingi Sekretaris Pengurus, Agustinus Nong, Ketua KBM Jaya, Petrus Selestinus, Ketua Forum Pemuda NTT, Pdt. Yohanes Hiba Ndale, Pastor Paroki Kp Sawah, Romo Clay Parera,SJ, Anggota DPR RI, Andreas Hugo Pareira dan Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga saat dialog dengan anggota di KCP Kampung Sawah, Kamis (11/5/2023). 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE-Kebanyakan orang memilih kota sebagai pusat perkantoran atau aktivitas menjalankan usaha. Karena kota adalah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang penghuninya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonomi di pasar lokal. Namun terbalik dengan pendiri KSP Kopdit Pintu Air Rotat, Indonesia, Yakobus Jano.

Dia bersama rekan-rekannya memilih kampung Rotat sebagai kantor pusat dengan mebangun gedung megah tiga lantai.

Saat berbincang dengan Pos Kupang beberapa waktu lalu, Yakobus menuturkan, mereka memilih kampung Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai kantor pusat, karena kampung itulah 28 tahun lalu lahir koperasi yang saat ini memiliki 71 cabang, termasuk Kampung Sawah, Jakarta.

Pada lembah kampung Rotat, terdapat sumber mata air Wair Pu,at sebagai 'Pintu Air' bagi PDAM mengalirkan air bagi warga Kota Maumere dan sekitarnya. Dan, dari ketinggian kampung Rotat mengalirlah air kehidupan, air yang menghidupi banyak orang, air yang tak kehabisan membawa kesejukan, mengobati dahaga umat manusia, yakni KSP Kopdit Pintu Air. Tangan dingin Yakobus Jano membawa KSP Kopdit Pintu Air terus berkembang.

 

Baca juga: KSP Kopdit Pintu Air Rotat-Indonesia Gelar RAT XXVII, Yakobus: Bangun Koperasi Harus Bermental Tuyul

Saat ini koperasinya seluruh lapisan masyarakat ini sudah memiliki 71 cabang, baik di NTT maupun wilayah lain Indonesia seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB Jawa, termasuk Jakarta, dengan jumlah anggota mencapai 354.886 orang. Sedangkan anggota riil sebanyak 298.467 orang. Hingga akhir tahun 2022, jumlah aset mencapai Rp 1,75 triliun.

Yakobus menjelaskan, KSP Kopdit Pintu Air adalah koperasi simpan pinjam terbesar di Indonesia saat ini. Lembaga ini terus berkomitmen membantu pemerintah memajukan perekonomian masyarakat Indonesia.

Walau asetnya sudah tembus 1, 75 triliun, Yakobus mengaku masih sangat kecil. Bagi Yakobus, aset bukan menjadi andalan, yang diandalkan adalah manusia. Untuk itu, Yakobus bersama manajemen menyatukan tekad di usia ke-30 pada tahun 2025 jumlah anggota harus tembus 1 juta, 100 kantor cabang dengan aset 4 triliun.

Untuk mencapai hal ini, pengurus dan manajemen terus bergerak dengan terobosan-terobosan mumpuni. Koperasi ini juga siap memberdayakan sejuta pelaku ekonomi kreatif.

 

Baca juga: Lomba Seduh Kopi dalam Festival HUT ke 28 KSP Kopdit Pintu Air Diumumkan, Ini Pemenangnya

 

Usai RAT XXVII, pengurus dan manajemen langsung debut ke Jakarta. Selain menghadiri undangan sharing pada RAT Induk Koperasi Usaha Rakyat (inKUR), pengurus dan manajemen juga menghadiri Rapat Anggota Bulanan (RAB) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kampung Sawah di Gedung Puskopdit Jakarta untuk memotivasi agar koperasi di pusat ibukota itu terus bertumbuh. Di sana Ketua Pengurus, Yakobus Jano bersama jajaran dan manajemen disambut antusias dengan tarian hegong dan musik gong waning dari

Diaspora NTT yang tinggal di Kampung Sawah, Jakarta.
Hadir juga Wakil Bupati Sikka, sebagai tokoh penggerak Koperasi Credit Union (CU) Indonesia, Romanus Woga alias Romy dan anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira serta Ketua KBM Jaya, Petrus Selestinus.

"KSP Kopdit Pintu Air Kampung Sawah merupakan kantor cabang pembantu ke -71. Melihat antusias anggota yang terdaftar cukup banyak, maka kedepan akan dinaikan statusnya menjadi Kantor Cabang," kata Yakobus.
Kehadiran KSP Kopdit Pintu Air merupakan koperasi yang menawarkan bantuan kepada kalangan bawah yang sangat rentan ekonominya terhadap unsur NTTB (Nelayan, Ternak,Tani dan Buruh). KSP Kopdit Pintu Air diyakini bukan lembaga yang membedakan nasabah.

Romanus Woga alias Romy menyampaikan bahwa saat ini dunia koperasi khususnya di Indonesia cukup pesat. Menurutnya dalam dunia perkoperasian dikenal ada tiga hal yaitu koperasi pedati, merpati, dan sejati. Sedangkan KSP Kopdit Pintu Air sendiri merupakan koperasi sejati.

"Koperasi pedati itu yang didorong- dorong, koperasi merpati itu apabila ada uang baru mau. Kalau koperasi sejati itu koperasi yang swadaya murni dan KSP Kopdit Pintu Air sendiri merupakan koperasi sejati," ujarnya.
Romy berharap agar anggota tidak hanya menyimpan, tapi juga meminjam dan mengembalikannya sesuai dengan jadwal ketentuan sebagaimana persyaratan yang wajib dijalankan. Hal tersebut dimaksudkan agar perputaran uang milik anggota-anggotanya berjalan lancar dan semakin maju.

Ketua Komite KSP Kopdit Pintu Air KCP Kampung Sawah, Emanuel Migo mengatakan, lembaga keuangan yang dipimpinnya merupakan salah satu inisiatif untuk pengembangan keanggotaan di kawasan Jabodetabek khususnya dan bagian barat Indonesia umumnya.

Ketua KBM Jaya Jakarta, Petrus Seletinus mengajak masyarakat Diaspora NTT di Jabodetabek bergabung menjadi anggota KSP Kopdit KCP Kampung Sawah.

Dia berharap, masyarakat KBM Jaya di Jabodetabek memanfaatkan kesempatan menabung di KSP Kopdit Pintu Air. Lembaga ini diharapkan dapat membantu masyarakat Diaspora NTT dan lainnya.
Anggota Komisi X DPR RI NTT, Andreas Hugo Pareira. juga mengajak warga Diaspora NTT di Jabodetabek bergabung menjadi anggota KSP Kopdit Pintu Air.

Andre menurutkan, saat kunjungan kerja bersama Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten ke Kabupaten Sikka, sempat mampir ke kantor pusat KSP Kopdit Pintu Air di Dusun Rotat.

"Saya begitu kaget saat tiba di Kantor baru Koperasi Pintu Air yang dirintis Pak Jano. Karena sebelumnya rumah biasa dan sangat sederhana dengan bangunan berdinding pelupu, namun kunjungan dua tahun lalu saya menyaksikan kantor megah bahkan pakai lif. Setahu saya gedung yang pakai lif di Maumere baru ada satu, itu pun hotel. Sedangkan di perkampungan ada rumah tingkat menggunakan lif, yakni Koperasi Pintu Air. Ini luar biasa," puji AHP.

AHP berharap dengan hadirnya Koperasi Pintu Air yang awalnya dari kampung, di Flores, NTT maka masyarakat NTT Diaspora di Jabodetabek harus dapat memanfaatkan peluang ekonomi sektor koperasi atau UMKM ini.

"Mari kita dukung KSP Kopdit Pintu Air agar terus berkembangan dan mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat koperasi Indonesia umumnya," pinta AHP.(*/gem)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved