Berita Flores Timur
Tak Ada Sinyal, Warga Pelosok Flores Timur Susah Belajar hingga Sulit Promosi Destinasi Wisata
Kesenjangan jaringan internet masih dialami sejumlah wilayah di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT. Warga sulit mengakses jaringan puluhan tahun.
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Kesenjangan jaringan internet masih dialami sejumlah wilayah di Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT. Warga sulit mengakses jaringan puluhan tahun lamanya.
Salah satunya Desa Ojan Detun, sebuah perkampungan sunyi arah selatan Kecamatan Wulanggitang. Pemukimannya tenang, asri, dan punya banyak potensi wisata menarik.
Jumat 26 Mei 2023, ada empat orang warga mendatangi Kator Desa Ojan Detun. Mereka duduk lesehan di teras kantor sambil memegang telepon genggam.
Kebiasaan ini dilakukan setiap pagi dan sore, bahkan hingga malam hari. Maklum, disana ada sebuah tower penangkap signal yang tingginya sekitar 30 meter dari permukaan tanah.
Baca juga: Anggota DPRD Manggarai Timur Soroti Penanganan Kasus Rabies, Nilai Tidak Ada Penegakkan Perda
Kepala Desa Ojan Detun, Yohanes Nani Ipir, mengatakan tower itu dibangun menggunakan dana desa untuk menunjang pekerjaan kantor yang serba online.
Selain itu, warga juga diberi ruang sebebas-bebasnya memanfaatkan lokasi kantor sebagai tempat belajar, mencari referensi, dan berkomunikasi bersama kerabat di perantauan.
"Kita bangun tahun 2021 dengan dana desa, tetapi jangkauan dan penggunaannya sangat terbatas," katanya kepada wartawan.
Ia menerangkan, apabila diakses lebih dari 20 pengguna, maka kekuatan jaringannya langsung lelet bahkan blank spot. Ditambah jangkaunnya hanya mencapai 50 meter dari pusat tower membuat pelajar dan warga semakin kesulitan.
"Akses hanya bisa di halaman kantor. Kalau keluar dari itu maka hilang total, tidak bisa akses. Kalau terlalu banyak pemakai, maka jaringan lemot," ungkapnya.
Baca juga: Dinkes Manggarai Timur Catat 2 Anak Meninggal Dunia dengan Suspect Rabies Tahun 2023
Menurutnya, persoalan jaringan internet menjadi kendala serius bagi 690 penduduk disana. Mereka bahkan menempuh perjalanan kurang lebih empat kilometer menuju Desa Hewa.
"Di Hewa ada tower. Jadi anak sekolah biasa kesana, ada juga warga. Kalau semua tumpuk di sini, tidak bisa karena kapasitasnya terbatas," pungkasnya.
Selain pembelajaran daring, kata Yohanens, jaringan internet dapat membantu mereka mempromosikan sejumlah potensi wisata, salah satunya Pantai Kokang dan Gua Koi Lian.
Dua lokasi wisata ini belum setenar objek wisata lain yang ada di Flores Timur karena letaknya cukup terpencil tanpa dukungan jaringan internet.
Meski demikian, akses kesana sangat mudah karena didukung infrastruktur jalan beraspal mulus. Jaraknya kurang lebih 10 kilo meter dari Desa Boru, Ibu Kota Kecamatan Wulanggitang.
Sementara dari Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur sekira 55 kilo meter ditempuh dua jam menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Berita Flores Timur
Sulit Promosi Destinasi Wisata
Warga Flores Timur Susah Belajar
Tribun Flores.com
Desa Ojan Detun
Kepala Desa Ojan Detun
| Anggota DPRD Manggarai Timur Soroti Penanganan Kasus Rabies, Nilai Tidak Ada Penegakkan Perda |
|
|---|
| Dinkes Manggarai Timur Catat 2 Anak Meninggal Dunia dengan Suspect Rabies Tahun 2023 |
|
|---|
| Teks Ibadat Sabda Minggu 28 Mei 2023 Hari Raya Pentokosta |
|
|---|
| Tagihan Listrik Belum Keluar? Cek Perkiraan Via Fitur Catat Meter Mandiri PLN Mobile |
|
|---|
| Injil Katolik Jumat 26 Mei 2023 Lengkap Renungan Harian Katolik Hari Ini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Empat-warga-Desa-Ojan-Detun-Kecamatan-Wulanggitang.jpg)