Berita Lembata

KPAD Lembata Sebut Masyarakat Masih Kucilkan Penderita HIV, ODHA Tidak Mau Minum Obat Lagi

Kasus HIV Lembata.KPAD Lembata Sebut Masyarakat Masih Kucilkan Penderita HIV, ODHA Tidak Mau Minum Obat Lagi

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / RICKO WAWO
SOSIALISASI - Pemerhati kesehatan Nefri Eken sedang melakukan sosialisasi HIV dan Aids di salah satu SMA di Lewoleba, Mei 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA - Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Lembata telah melakukan kunjungan setiap Orang Dengan HIV dan Aids (ODHA) di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Lembata.

Ini merupakan salah satu program kerja KPAD Lembata yang baru dituntaskan Jumat, 26 Mei 2023 kemarin.

Sekretaris KPAD Lembata, Maria Peni Duli, mengatakan banyak penderita HIV di Lembata masih dikucilkan masyarakat.

Selain itu, Maria juga menemukan sejumlah penderita HIV yang sudah tidak mengkonsumsi obat lagi.

Baca juga: 535 Orang di Lembata Terpapar HIV, Pemerhati dan Petugas Kesehatan Mulai Sosialisasi HIV dan AIDS

 

"Kita omong mereka (penderita HIV) dengar, tapi kelihatannya mereka tidak memikirkan kalau beberapa tahun ke depan mereka bisa masuk gejala Aids. Mereka anggap kayak biasa-biasa saja," kata Maria.

Lebih lanjut, KPAD Lembata sudah mengalokasikan anggaran untuk pemetaan kelompok sasaran berisiko yang berpotensi terjangkit HIV termasuk para pekerja seks jalanan.

"Rencananya kami coba pertemuan dengan pemerhati supaya kita atur jadwal pemetaan sasaran berisiko," katanya.

Pihaknya juga akan fokus pada pemetaan kelompok berisiko yang beraktivitas di luar tempat hiburan malam.

"Kalau orang di pub (tempat hiburan malam) kita mudah kontrol. Tapi kalau di luar susah. Mereka sangat berisiko untuk 5 sampai 10 tahun ke depan terinfeksi. Setelah kita petakan, kita sosialisasi ke sekolah sekolah, OMK, remaja masjid, dan kelompok anak muda lainnya," tambahnya.

Sementara itu, Direktur LSM Permata Maria Loka berujar kurangnya pengawasan orangtua dan masyarakat kepada anak bisa menyebabkan anak anak terjerumus pada perilaku seks bebas dan bahkan menjadikan mereka pekerja seks jalanan juga.

Selain orangtua dan pemerintah, Maria menerangkan, tokoh agama dan masyarakat umum punya tanggungjawab pengawasan kepada remaja dan anak muda supaya tidak terjerumus perilaku seks bebas.

Anggota DPRD Lembata Yosep Boli Muda mengaku prihatin dengan tingginya kasus HIV di Lembata dan juga kasus penyakit infeksi menular seksual yang ada.

Dia menyebutkan, perilaku seks bebas dan kurangnya kontrol orangtua juga jadi sebab banyak remaja dan anak muda terjangkit IMS dan bahkan HIV.

Baca juga: Pekerja Seks Jalanan di Lembata Capai 507 Orang, Kebanyakan Tertular Penyakit IMS dan HIV

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved