Kasus Rabies di Manggarai Timur
Rabies Kian Marak, Warga Minta Anggaran Untuk Pengadaan VAR, DPRD Manggarai Timur Sepakat
sejumlah warga masyarakat mendesak DPRD Kabupaten Manggarai Timur untuk tidak hanya mengkritisi penanganan rabies
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Robert Ropo
TRIBUNFLORES.COM, BORONG--Kasus rabies di Manggarai Timur kian masif dimana berdasarkan data untuk 3 tahun terakhir berjumlah 1.868 kasus dengan rincian tahun 2021 sebanyak 958 kasus, 2022 sebanyak 843 kasus, dan tahun 2023 dari Januari-Maret sebanyak 67 kasus. Dari jumlah itu 2 kasus diantaranya terjadi kematian dan terjadi sepanjang tahun 2023.
Selain itu, semakin meningkat populasi hewan penuar rabies (HPR) khususnya anjing berdasarkan data jumlahnya 48.364 ekor, namun itu hanya laporan yang masuk ke Dinas Peternakan. Sedangkan diluar itu masih cukup banyak.
Sementara stok vaksinasi tidak sebanding alias sangat minim tidak sebanding dengan jumlah populasi yang ada. Di tahun 2023 ini hanya akan ada pengadaan 1500 dosis VAR untuk hewan dimana 100 dosis dari APBD II dan 1.000 dosis dari APBD I.
Karena itu, sejumlah warga masyarakat mendesak DPRD Kabupaten Manggarai Timur untuk tidak hanya mengkritisi penanganan rabies, namun bersama Pemda Manggarai Timur untuk mengalokasikan anggaran untuk pengadaan VAR baik untuk manusia apalagi hewan karena mengingat populasi HPR sangat tinggi.
Baca juga: Flores Timur Diklaim Aman dari Ancaman Rabies, Warga Disebut Makin Sadar
Terkait dengan permintaan dari warga ini, sejumlah anggota DPRD sepakat untuk menaikan alokasi anggaran VAR.
Anggota DPRD Manggarai Timur Lucius Modo, kepada TRIBUNFLORES.COM, Senin 29 Mei 2023, sepakat dengan menaikan alokasi anggaran untuk pengadaan vaksin.
"Sepakat bahwa kalau stok vaksin sudah habis atau berkurang ya harus diadakan dan harus dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Supaya tidak habis di tengah perjalanan anggaran," Ujar Lucius.
Menurut Lucius, untuk menekan terjadinya kasus rabues, hewan anjing harus dibatasi jumlahnya, dikandangkan, dan divaksin seperti yang sudah berjalan beberapa tahun lalu.
Baca juga: KPAD Lembata Sebut Masyarakat Masih Kucilkan Penderita HIV, ODHA Tidak Mau Minum Obat Lagi
"Jadi, yang lebih-lebih itu harus dieliminasi," Ujar Lucius.
Lucius juga mengimbau kepada masyarakat agar jangan terlalu banyak memelihara anjing dan kucing.
"Cukup satu dua ekor. Lalu diikat atau dikandangkan. Dan pemerintah menyiapkan vaksin, supaya anjing dan kucing selalu divaksin secara periodik," ujar Lucius.
Anggota DPRD Manggarai Timur, Ustman Jemain juga mengatakan sepakat mengalokasikan anggran untuk menaikan anggaran pengadaan vaksin rabies.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.