Berita Flores Timur
Kesejahteraan Warga Meko Tak Seindah Wisata Pasir Timbul Harumkan Flores Timur
Nama Pantai Meko sudah tak asing bagi khalayak luas. Wisata alam dengan pasir putih yang timbul bak pulau mungil kerap diburu wisatawan
Pasir Timbul Meko mengarah ke Pulau Lembata, kabupaten tetangganya Flores Timur yang terhimpun dalam suku Lamaholot. Dua wilayah ini disebut 'Kakan Arik' yang artinya kakak-beradik.
Wartawan menikmati indahnya lukisan alam Pasir Timbul Meko. Sensasinya semakin terasa saat perahu meliuk-liuk mengikuti guncangan gelombang.
Perjalanan dari pesisir Dusun Meko menuju lokasi Pasir Timbul memakan waktu 10 menit. Ongkos perahu kesana cukup terjangkau, yaitu Rp 20 ribu per orang.
Saat menjejakan kaki di atas hamparan pasir putih yang tingginya belasan centimeter dari permukaan air laut, segala beban batin seolah sirnah.
Meski sedang pasang, namun air lautnya sangat dangkal. Pantulan sinar matahari membuat warna pasirnya seperti salju kutub utara.
Banyak pengunjung sering berjemur di atas hamparan pasir dengan perkiraan sepanjang 70 meter dan lebar 25 meter. Namun saat surut, panjangnya bisa mencapai 100 meter.
Wisata Pasir Timbul Meko mudah dijangkau pengunjung. Jaraknya hampir 20 kilometer dari Kota Waiwerang ditempuh 30 menit dengan kendaraan roda dua maupun rods empat.
Apabila dari Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, pengunjung wajib nyebrang dengan kapal milik pengusaha lokal yang harganya bervasiari
Ada tiga rekomendasi penyebrangan yaitu, Dermaga Pantai Paloh ke Tanah Merah Rp 10 ribu per orang, Pelabuhan Larantuka ke Tobilota Rp 10 ribu per orang, atau Pelabuhan Larantuka ke Waiwerang Rp 20 ribu per orang.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.