Berita Flores Timur

Makna Tujuh Tiang Penyangga Rumah Adat Lewokluok di Flores Timur

Tujuh tiang menyangga rumah adat Lewokluok di Desa Demon Pagong Kabupaten Flores Timur memiliki makna terhadap tujuh suku yang menetap di wilayah itu.

Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/PAUL KABELEN
Koke Bale (rumah adat) di Desa Lewokluok, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, Rabu 14 Juni 2023. 

"Tanggal 12 pengatapan namun bubungannya belum ditutup. Tunggu keputusan Uo Mata dulu baru tutup seluruhnya," katanya.

Setelah Uo Mata mengeluarkan keputusan, semua suku akan melanjutkan acara pembantaian hewan kurban atau biasa disebut ritual 'Belo Howek'.

Baca juga: Ismail Menghilang Setelah Terima Transfer Rp 7Juta dari Keluarga Korban TPPO di Flores Timur

"Atap semua tutup tanggal 19 Juli, dan selanjutnya tanggal 21 Juli itu acaranya resepsi adat. Semua suku duduk dalam masing-masing tiang," tutur Petrus.

Kepala Desa Lewokluok, Yosep Ike Goran, mengatakan selain ritual Koke Bale, pihaknya juga kembali menggelar festival Lewokluok.

Festival kedua kalinya ini diyakini membawa dampak positif bagi masyarakat yang saat ini konsen dengan menenun, membuat pelbagai souvenir anyaman dan kuliner lokal.

"Ritual ini setiap tahun, jadi kita pancing dengan festival supaya makin dikenal banyak orang, juga menggugah anak-anak agar kembali pulang membangun kampung," katanya.

Baca juga: Ratusan Warga Flores Timur Nikmati Lagi Penglihatan Berkat Operasi Gratis

Hal ini tak terlepas dari prestasi Desa Lewokluok yang meraih juara 1 kategori kampung adat terpopuler dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021.

Ritual Koke Bale dan Festival Lewokluok mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Flores Timur. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved