Ayah 9 anak ini lalu masuk Sekolah Agen Polisi Negara (SPN) Sukabumi tahun 1959 dan mengikuti pendidikan lanjutan seperti Manajemen Hankam dan Senior Officer Cource. Tahun 1963, Anton menyelesaikan studi sebagai Sarjana Muda PTIK lalu ditugaskan di Polda NTT. Lalu sebagai mahasiswa PTIK Wajib Praktik, Anton ditempatkan sebagai Komandan Resort Kepolisian (Danres) Ngada, NTT pada Juni 1965.
Anton kemudian menjadi Asisten Operasi Polda Jawa Timur (1983-1985), IRPOLDA Jawa Timur ( 1985), Kapolda Maluku (1985-1986), Kapolda Sulut-Sulteng (1986-1988) dan Wakapolda Jawa Barat (1988-1989). Putra Imulolong Lembata ini wafat pada 15 Oktober 2017 di Jakarta.
Menurut Ketua Yayasan Anton Enga Tifaona, Bernard Tifaona, atas desakan masyarakat di Kabupaten Lembata, sosok yang dinilai berintegritas ini layak diperjuangkan sebagai Pahlawan Nasional. Oleh karena itu, Yayasan Anton Enga Tifaona dan Forum Perjuangan Pahlawan Nasional Anton Enga Tifaona (Forpolnas) kini sedang memperjuangkan status Pahlawan Nasional bagi Brigjen Pol (Purn) Anton Stefanus Enga Tifaona.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News