Berita Sikka

Aliansi Wartawan Sikka Ungkap Sejumlah Fakta Terkait Adu Mulut Wartawan dengan Bupati Sikka

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo atau Robi Idong Adu Mulut dan melarang wartawan MNC TV Biro Sikka, Joni Nura untuk mengambil gambar di Patiahu.

Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / ALBERT AQUINALDO
POSE BERSAMA - Anggota Aliansi Wartawan Sikka (AWAS) pose bersama usai memberikan pernyataan sikap soal kasus dugaan pelarangan peliputan oleh bupati sikka terhadap wartawan MNC TV Joni Nura. Gambar diambil Jumat 23 Juni 2023 di Kota Maumere. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Albert Aquinaldo

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE - Segenap wartawan di Kabupaten Sikka yang tergabung dalam wadah Aliansi Wartawan Sikka (AWAS) mencermati polemik video viral Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo yang adu mulut dan melarang wartawan MNC TV Biro Sikka, Joni Nura.

Kejadian itu disebutkan saat peristiwa demo masyarakat adat di Patiahu, Desa Runut, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Selasa 20 Juni 2023.

AWAS menyampaikan kepada publik kronologi kejadian dalam polemik tersebut dan sejumlah fakta.

Kronologi kejadian ini menjadi aspek penting yang perlu disampaikan kepada publik mengingat ada bias tafsir dan rancunya pemahaman publik terkait polemik itu.

Baca juga: Pererat Sinergitas, Kepala Basarnas Maumere Audiensi dengan Danlanal Maumere - Dandim 1603/Sikka

 

Dalam video berdurasi 37 detik tersebut, tampak Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo beradu mulut dengan wartawan Joni Nura.

Bupati Fransiskus Roberto Diogo yang sudah berada di dalam mobil menolak diambil gambar oleh Joni Nura.

Dari hasil penelusuran AWAS, dapat kami sampaikan sejumlah fakta:

1. Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo datang bersama Kepala Kantor BPN/ATR Wilayah NTT, Hiskia Simarmata dan Kepala BPN/ATR Sikka, Faizin dan Panitia B untuk melakukan peninjauan lapangan areal yang dimohonkan oleh PT. Krisrama untuk diberikan Hak Guna Usaha.

2. Hari itu, Panitia B seharusnya meninjau 10 areal yang dimohonkan dengan total luas 325 Ha. Keseluruhan areal tersebut membentang dari Napun Biri, Patiahu, Hito Halok, Likong Gete, Wairhek, Utan Wair, Nangahale hingga Pedan.

3. Saat hendak melanjutkan peninjauan, mereka diadang oleh masyarakat adat di hutan jati Patiahu.

4. Bupati Sikka bersama Kakanwil BPN NTT dan Kakan BPN Sikka kemudian turun. Melihat kehadiran Bupati, masyarakat adat pun mulai melancarkan aksi penolakan.

5. Bupati bersama rombongan kemudian melakukan negosiasi dengan perwakilan masyarakat adat, namun gagal. Masyarakat tetap memblokade akses jalan yang hendak dilalui rombongan Bupati Sikka.

6. Dikarenakan rombongan Bupati Sikka tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan untuk meninjau areal lain, kendaraan rombongan Bupati kemudian memutar balik ke Maumere.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved