Gunung Ile Lewotolok

BPBD Lembata Buat Rencana Operasi Bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok 

Lembata akan memiliki Dokumen Rencana Operasi (Renops) yang memuat sistem informasi penanganan Bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok

Penulis: Ricko Wawo | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM / PPGA Ile Lewotolok
STATUS WASPADA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) menyatakan penurunan status aktivitas Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata dari Siaga (level III) menjadi Waspada (level II) terhitung sejak tanggal 27 Desember 2022 pukul 18.00 Wita. 

LAPORAN REPORTER TRIBUNFLORES.COM, RICKO WAWO

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Kabupaten Lembata akan memiliki Dokumen Rencana Operasi (Renops) yang memuat sistem informasi penanganan Bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok dalam waktu dekat.

Dokumen Renops ini merupakan model pengembangan panduan teknis dari Rencana Kontinjensi (Renkon) yang dikembangkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata.

Hal ini dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lembata Andris Koban saat kegiatan Workshop Penyusunan Dokumen Renops Bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok di aula kantor Bupati Lembata, Lewoleba, Senin, 10 Juli 2023.

Output dari dokumen Renops ini merupakan Sistem Informasi Kebencanaan Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok yang mencakup siaga darurat bencana, tanggap darurat bencana, hingga transisi pemulihan bencana.

 

Baca juga: Breaking News : Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi, Warga Diminta Waspada

 

 

“Di Renops ini lebih konkrit tugas dari masing-masing seksi sehingga semua orang itu lebih tahu tentang dia punya tugas, fungsi, dan wewenang lebih detail, pada saat penanganan kebencanaan pada saat darurat khusus untuk Ile Lewotolok,” kata Andris.

"Jadi ini khusus untuk satuan komando penanganan darurat bencana erupsi gunung api Ile Lewotolok,” lanjutnya.

Dia menjelaskan bahwa Renkon ini merupakan kebutuhan yang sangat urgen, berangkat dari beberapa kali penanganan bencana erupsi gunung api Ile Lewotolok yang meninggalkan banyak catatan karena dinilai tumpang tindih dan selalu menuai kritik.

Gunung api Ile Lewotolok memiliki catatan erupsi yang cukup masif sejak tahun 2012 yang lalu. Terakhir, erupsi gunung api Ile Lewotolok paling besar terjadi pada 29 November 2020.

Implementasi dari Dokumen Renops ini melibatkan semua pihak baik organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemda Lembata, instansi vertikal, hingga lembaga-lembaga non pemerintahan.

Tugas, fungsi, dan wewenang masing-masing lembaga telah dipetakan di dalam sistem informasi kebencanaan dari Renops yang dikembangkan ini.

Untuk mewujudkan hal ini, BPBD Kabupaten Lembata mulai menggelar kegiatan Sosialisasi dan Workshop Penyusunan Dokumen Rencana Operasi (Renops) Bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok yang dikemas dalam Pelatihan Sistem Informasi Bencana Lembata Tahun 2023.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved