Berita Sikka

Hibahkan Tanah Bangun Menara BTS Bakti Kominfo, Warga Tuwa Sikka Tidak Nikmati Signal

Menyerahkan lahan untuk pendirian menara BTS 4G Bakti Kominfo, warga Desa Tuwa di Kabupaten Sikka berharap bisa menikmati jarigan internet.

Penulis: Arnol Welianto | Editor: Egy Moa
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Tower base transceiver station (BTS) 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Bakti Kominfo) yang dibangun di Kampung Nua Lako RT 10, RW 04 Dusun Wolo Oja, Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo Kabupaten Sikka, NTT Sabtu 22 Juli 2023. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES. COM, Arnold Welianto 

TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Pendirian menara base transceiver station (BTS) 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Bakti Kominfo) di Kampung Nua Lako, Dusun Wolo Oja, Desa Tuwa, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, Pulau Flores belum menjawab keutuhan komunikasi warga setempat.

Padahal Kepala Desa Tuwu  menyerahkan gratis lahan pendirian menara, sebab menurut rekanan proyek tidak ada dana pembebasan lahan.

"Sama sekali tidak ada manfaatnya untuk masyarakat umum satu desa, karena setelah tanggal 6 juni 2023 tower selesai dikerjakan, saya berkomunikasi dengan Cal Center Bakti sebanyak lima kali tapi belum ada tanggapan hanya penyampaian dari Cal Center hanya bersabar karena tower itu belum aktif 100 persen," kata Kepala Desa Tuwa, Fernandes Yandayani Wula, Sabtu 22 Juli 2023.

Dikatakannya, setelah tanggal 6 juni 2023  menara selesai dikerjakan, lima kali dia menghubugi Call Center Bakti  menanyakan pengoperasianya, namun belum ada tanggapan. Call Center  memita bersabar karena menara itu belum aktif 100 persen.

Dikatakannya, masyarakat kecewa karena menara yang berdiri kokoh di desa tersebut sebaiknya dibongkar saja karena tidak ada manfaatnya.

Baca juga: Mantan Kadis PKO Sikka Syok Uang Rp 600 Juta Diserahkan Bendahara ke Iswadi Operator TPG 

 

 

"Sebaiknya dibongkar saja kalau tidak bermanfaat untuk masyarakat, jangan ganggu kami punya perjalanan, apalagi tower dekat dengan sisi jalan," ujarnya.

Dikatakanya lahan pendirian menara dihibahkan oleh kepala desa. Sebab penjelasan kontraktor menyatakan tidak ada anggaran untuk biaya jual beli atau sewa lahan pembangunan tower.

"Tanah ini saya hibahkan bersama keluarga saya karena waktu kontraktor datang awal mereka menyampaikan untuk pembangunan tidak ada anggaran untuk semacam sirih pinang atau jual beli atau kontrak seperti tower merah putih namun untuk kepentingan masyarakat kami hibahkan tanah ini namun fungsinya tida ada manfaatnya tidak ada samasekali," ujarnya

Ia mengaku, pada tanggal 6 Juni 2023, ada tim dari Telkomsel Bakti datang untuk mengaktifkan jaringan namun hasil yang dikerjakan sampai saat ini belum ada sinyal.

Baca juga: DPRD Sikka Desak Kejaksaan Segera Tangkap Iswadi dan Bendahara Dinas PKO Sikka

"Ini jujur kami sangat kecewa sebaiknya tower ini dibuka saja, atau kah memang dalam waktu dekat pihak Telkomsel Bakti tidak mau kasi aktif berarti saya akan kerahkan warga untuk bongkar, bila perlu bongkar total supaya jangan menghambat biar tanah yang ada biar saya manfaatkan untuk kepentingan lain," ujarnya.

Saat ini untuk dapat mengakses jaringan internet warga harus menempuh perjalanan 3 kilometer ke desa tetangga. Ia dan warga berharap kepada pemerintah untuk segera mengaktifkan jaringan dilokasi tersebut karena masyarakat sangat merindukan akan jaringan internet.

Warga Desa Tuwa,Densius Yansen Reu, mengakui menara yang sudah ada, namun  sampai sekarang tidak ada manfaat untuk warga.

Tidak tau kami, entah sudah mengaktifkan atau belum kami juga tidak tau, jadi sinyal masih tetap susah sampai sekarang, tower ini dibangun sejak bulan Desember tahun 2022 tapi sampai sekarang belum berfungsi," kata Densius. *

Berita TRIBUNFLORES.COM lainnya di Google News

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved