Penganiayaan di Flores Timur
Derita Damianus Dianiaya Linmas di Adonara, Tangan dan Kaki Diikat Digeletakan di Lantai
Warga Desa Klikengnuking di Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara,Kabupaten Flores Timur mengalami penganiayaan yang yang berat oleh anggota Linmas.
Penulis: Paul Kabelen | Editor: Egy Moa
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen
TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Awal bulan, 2 Agustus 2023 menjadi hari akhir perjalanan hidup Damianus Mado yang akrab disapa Ara Maharan. Ia tewas dikeroyok anggota Linmas dan warga di Desa Klikengnuking, Kecamatan Wotan Ulumado, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur.
Pemuda 25 tahun itu menjadi sasaran amukan massa karena diduga mencuri handphone (hp) milik seorang warga sekampung dengannya, Selasa 1 Agustus 2023 petang.
Paman kandung Ara Maharan, Fransiskus Ferdinandus, mengatakan Maharan mulanya datang ke rumahBapak Demung menjual handphone seharga Rp 100 ribu. Keduanya terlibat tawar menawar. Maharan diminta Demung menurunkan harga Rp 50 ribu. Untuk membuktikan kondisi HP tersebu, Demong mengisi daya listrik.
"Ara datang bawa hp jual Rp 100 ribu, ditawar Bapak Demung dan sepakat dengan harga Rp 50 ribu," katanya dihubungi wartawan, Rabu malam.
Baca juga: Damianus Dituduh Curi HP Dipukul Linmas Pakai Selang dan Kabel
Naas menimpa Ara Maharan. Damung menuju belakang rumah menghubungi Linmas agar datang bersama sejumlah warga. Di situ, Maharan diinterogasi dan kemungkinan dianiaya kemudian digelandang ke Kantor Desa Klukeng Nuking.
Panggilan telphon dari seorang saudari Fransiskus membikin batinnya terusik.
"Yang telfon itu mama kecilnya. Saya, mama kandungnya, dan mama kecilnya itu hubungan kandung. Saya diminta datang karena Ara sudah setengah mati di kantor desa," tuturnya.
Setibanya di kantor desa, Fransiskus menyaksikan Maharan tergeletak di lantai. Tangan dan kakinya diikat tali. Ternya dia baru saja selesai dianiaya. Terdengar suara ringkih sambil jeritan meminta dilepas.
Baca juga: BREAKING NEWS : Pemuda Flores Timur Tewas Dianiaya Linmas dan Warga
"Iya, saya sempat dengar. Teriak bilang lepaskan tali ini. Tapi tidak dilepas," ungkapnya.
Fransiskus tak bisa berbuat banyak. Ketakutan membuatnya bungkam meski kehendak hatinya yang kuat ingin menolong keponakannya.
"Saya sempat minta ke salah satu anggota Linmas bilang sudah lepas, dia bisa mati. Tapi dia bilang tidak akan mati," Fransiskus mengulangi permintaanya ketika berada di kantor desa. *
Menderita Sakit Mantal
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.