Kasus Penganiayaan di Flores Timur

Guru di Flores Timur Siksa Murid Pakai Air Panas Mengaku Salah, Nelson: Ada 17 Siswa yang Celup

Nelson, oknum guru sekaligus pembina asrama di salah satu sekolah dalam wilayah Laranyuka, Kabupaten Flores Timur mengaku salah usai menyiksa murid.

Penulis: Paul Kabelen | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/HO-EMANUEL
BENGKAK - Tangan korban mengalami luka serius usai disiksa gurunya di Larantuka, Flores Timur. Nelson, oknum guru sekaligus pembina asrama di salah satu sekolah dalam wilayah Laranyuka, Kabupaten Flores Timur mengaku salah usai menyiksa muridnya dengan air panas. 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA - Nelson, oknum guru sekaligus pembina asrama di salah satu sekolah dalam wilayah Laranyuka, Kabupaten Flores Timur mengaku salah usai menyiksa muridnya dengan air panas.

Korbannya adalah YAP, siswa kelas XI pada sekolah tersebut. Tangan kanan remaja asal Desa Pandai, Kecamatan Wotan Ulumado itu melepuh dan bengkak akibat pembinaan tak wajar.

Dihubungi wartawan, Sabtu, 5 Agustus 2023, Nelson mengaku baru pertama menerapkan pembinaan kurang manusiawi. Cara itu ia ambil lantaran sering terjadi pencurian dalam lingkungan asrama.

"Ada 17 siswa yang celup, dan Fendi menjadi orang kedua. Pas saya cek, anak lain aman, tapi hanya dia yang luka," ungkapya.

Baca juga: Awal dari Rasa Curiga, Oknum Guru di Flores Timur Siksa Murid Pakai Air Panas Hingga Tangan Melepuh

 

Nelson menggunakan ember sebagai wadah menampung air panas. Suhunya, jelasnya, tidak mendidih karena terjeda 20 menit pasca dijerang dengan kompor.

"Sekitar 20 menit, jadi mereka celup itu bukan sedang jerang di atas kompor," sahutnya.

Ia meminta maaf kepada siswa dan keluarga besarnya atas apa yang sudah ia buat. Ia juga mematuhi konsekuensi hukum yang ditempuh keluarga korban.

Diberitakan sebelumnya, tangan siswa berinisial YAP alias Fendi melepuh akibat disiksa dengan air panas oleh gurunya sendiri di asrama salah satu sekolah wilayah Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu 4 Agustus 2023.

Baca juga: Kasus Dana Tunjangan Profesi Guru di Sikka, Inspektorat Audit, Jaksa Lidik, Polisi Pulbaket

Peristiwa ini terjadi selepas jam pelajaran sekolah. Ia dan sejumlah teman asrama dipanggil gurunya, Nelson sekitar pukul 19.00 Wita.

Neslon rupanya mencurigai Fendi dan beberapa teman melakukan pencurian. Mereka dituduh mencungkil lemari untuk mengambil minuman suchet kopi moka.

Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu Lasarus M. La'a, mengatakan telah menerima laporan dan sedang menangani kasus itu.

"Laporan sudah diterima kemarin dan korban sudah divisum. Kita tetap proses seusai aturan hukum," katanya, Jumat 4 Agustus 2023.

Meski sudah menerima laporan resmi, jelasnya, namun pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved