Breaking News

Berita NTT

Buntut Naiknya Harga Beras, DPRD NTT: Harus Diantisipasi dengan Stok Bulog

Itu juga sebenarnya suatu keadaan bagi para petani bisa mendapatkan keuntungan. Jadi memang di sisi lain

Editor: Nofri Fuka
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Yohanes Rumat, anggota Komisi l DPRD NTT. 

"Entah bisa dari APBD 1 atau APBD 2 untuk perluasan lahan menjadi tugas wajib pemerintah setempat atau dengan membuka jaringan-jaringan saluran bendungan raksasa untuk bisa dibangun lahan-lahan yang tidur," ujarnya.

Yohanes menambahkan, terkait dengan harga sembilan bahan pokok (sembako) lainnya, masih stabil dan belum ada gejolak yang menonjol sekali.

"Sembako lain sangat tergantung dari pusat terkait bagaimana penerapan tata niaga sembilan bahan pokoknya itu seperti apa," ungkapnya.

menurut Yohanes, harga itu akan berpengaruh pada waktunya seiring dengan isu kenaikan gaji PNS.

"Kalau Pemerintah Pusat tidak bisa membendung isu kenaikan dan sembako naik, saya kira pemerintah gagal dalam menentukan regulasi," tutupnya.

Hal senada disampaikan Hironimus Banafanu, Sekretaris Komisi l DPRD NTT yang mengatakan, kenaikan harga beras di Pasaran memang dikarenakan musim yang kurang baik. Sehingga dari hal tersebut Pemerintah perlu adanya stok bulog yang cukup.

"Sebenarnya memang karena saat ini sedang musim kemarau, sehingga adanya gagal panen. Hal ini tentu perlu adanya stok bulog yang cukup," ujarnya. (cr20)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved