Berita Manggarai

Bupati Hery Bersaksi Tentang Golo Curu Kalau Banyak Persoalan Hidup yang Terjawab

Bupati Hery menekankan kiranya kegiatan ini bukan unjuk kekuatan yang melibatkan semua orang yang mau mengangkat ceritera-ceritera iman

Penulis: Charles Abar | Editor: Hilarius Ninu
TRIBUNFLORES.COM/CHARLES ABAR
Bupati Manggarai Herybertus GL.Nabit saat membuka Festival Golo Curu Ruteng 

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM,Charles Abar 

TRIBUNFLORES.COM,RUTENG-Bupati Manggarai Herybertus berharap akan banyak wisatawan yang akan datang dalam penyelenggaraan festival Golo Curu, di tahun-tahun yang akan datang. Dalam konteks wisata kata Bupati Hery, apa yang sudah dilakukan dan disebut sebagai festival Golo Curu, kita berharap akan banyak wisatawan yang datang  terutama dalam penyelenggaraan festival ini ke depan 

"Festivalnya adalah buatan tetapi bukan ceritera yang dibuat-buat. Golo Curu adalah cerita hidup sebagian orang Manggarai. Golo Curu berceritera tentang iman sebagian orang Manggarai," ungkap Bupati Herybertus Nabit saat menghadiri parade etnik festival Golo Curu yang berlangsung di pelataran parkir gereja Katedral Ruteng, Kamis (05/10/2023).

Dikatakan Bupati Hery, pemerintah kabupaten Manggarai menetapkan unggulan dalam pariwisata kita adalah wisata budaya dan wisata religi, dengan mengingat kita memiliki tempat-tempat atau situs-situs yang bisa dikunjungi sebagai tempat wisata religi.

Bupati Hery menuturkan, meski dalam  keterbatasan baik itu pemerintah, pihak Keuskupan dan semua pihak, kita mau menunjukan kita mau menghargai, mengingat dan melestarikan terus menerus apa yang sudah dimulai, sudah dijaga oleh saudara-saudara kita di paroki Karot untuk puncak Golo Curu.

 

Baca juga: Festival Golo Curu 2023, Pegiat Seni Harap Seni Tradisional Jadi Daya Tarik Wisata di Manggarai

 

 

"Masyarakat yang maju adalah masyarakat yang mau belajar dan kita akan belajar dari festival Golo Curu 2023 ini, sehingga festival Golo Curu tahun depan akan kita lakukan dengan baik," katanya.

Bupati Hery menekankan kiranya kegiatan ini bukan unjuk kekuatan, ini kegiatan keagamaan yang melibatkan semua orang yang mau mengangkat ceritera-ceritera iman, kesaksian iman tentang Golo Curu maupun tempat-tempat lainnya 

"Mimpinya adalah akan ada festival Golo Curu ke dua ratus, ke lima ratus entah kapanpun itu diselenggarakan. Tapi nama Golo Curu akan tetap ada. Khusus kepada umat paroki Karot yang dengan ikhlas hati menyediakan  Golo Curu sebagai tempat berziarah dan berdoa bagi umat Katolik," ungkapnya.

Cerita-cerita itu banyak hadir di tengah umat, entah kesulitan hidup dan air mata yang jatuh depan gua Maria.Banyak persoalan hidup yang terjawab bukit kecil Golo Curu 

"Banyak cerita iman, cerita kesulitan hidup dan air mata ketika berkunjung dan berdoa ke Golo curu. Kiranya menjadi tugas kita kedepan mengumpulkan cerita-cerita kecil itu, bahwa ada banyak soal dan masalah dalam rumah tangga diselesaikan awal mulanya dari bukit kecil yang namanya Golo Curu," paparnya.

Turut hadir dalam acara ini, Vikjen Keuskupan Ruteng Romo Alfons Segar,pr, unsur Forkopimda, Pimpinan Perangkat daerah, tokoh masyarakat, tokoh umat, biarawan/biarawati, remaja Masjid, GMIT Imanuel, paguyuban, mahasiswa,siswa dan siswi, utusan paroki dari Manggarai ,Manggarai Timur dan Manggarai Barat serta umat yang ada di paroki-paroki dalam wilayah-wilayah kecamatan Langke Rembong.(Cr2).

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved