Berita Nasional

Transisi Kendaraan Listrik, PLN Targetkan Tahun 2024 100 Persen Operasional Pakai Molis

PT PLN (Persero menjadi yang terdepan dalam akselerasi penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) bagi operasional perusahaandi Indonesia

Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM / HO-PLN
KENDARAAN LISTRIK - PT PLN (Persero) menjadi yang terdepan dalam akselerasi penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) bagi operasional perusahaan di Indonesia. 

TRIBUNFLORES.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) menjadi yang terdepan dalam akselerasi penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) bagi operasional perusahaan di Indonesia.

Hal ini diungkapkan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat "Launching Program Menuju 100 persen Kendaraan Listrik Operasional PLN" di kantor Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Minggu (29/10).

"Jadi hari ini adalah peristiwa penting, kita mencanangkan bahwa PLN menuju 100 persen kendaraan listrik operasionalnya. Artinya apa, saat ini kita mengoperasikan lebih dari 7 ribu motor dan juga lebih dari 2.500 mobil dan ke depan di akhir tahun 2024 kita sudah mencanangkan bahwa 100 persen akan menggunakan motor listrik,” ujar Darmawan.

Darmawan mengatakan langkah ini dalam mendukung Instruksi Presiden RI No 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Baca juga: Jokowi Beri Selamat ke PLN, Wujudkan Ketahanan Energi hingga Pelosok Negeri

 

"Kami ingin menunjukkan bahwa PLN the leader, memimpin akselerasi penggunaan kendaraan listrik begitu juga menyediakan infrastruktur pendukung EV yang terbaik di Indonesia," lanjut Darmawan.

Darmawan melanjutkan, transformasi ke kendaraan listrik berkontribusi besar dalam upaya mendukung transisi energi menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Sebab kata Darmawan, 1 liter kendaraan bahan bakar minyak (BBM) menghasilkan emisi karbon sebesar 2.4 Kilogram (Kg) CO2e.

Secara ekuivalen 1 liter BBM sama dengan 1.5 Kwh. Jika dibandingkan dengan listrik, maka emisinya hanya mencapai 1.3 Kg CO2e.

"Dengan kita beralih menggunakan kendaraan listrik saat ini maka secara otomatis telah membantu menurunkan Gas Rumah Kaca (GRK) hampir 50 persen," ujar Darmawan.

Selain mengurangi GRK, transisi ke kendaraan listrik juga sejalan dengan upaya kemandirian energi secara nasional.

Saat ini, BBM sebagian besar diperoleh dengan cara mengimpor. Berbeda dengan energi listrik yang 100 persen diperoleh dan dikelola secara mandiri.

Baca juga: 78 Tahun PLN Listriki Indonesia, Rasio Elektrifikasi Nasional Capai 99,74 Persen

"Jadi transisi ke kendaraan listrik mengubah dari energi yang tadinya impor menjadi energi yang berbasis pada domestik dan mengubah energi kotor menjadi energi bersih," tandas Darmawan.

Setelah melakukan sesi launching, Darmawan bersama direksi holding dan subholding serta para insan PLN melakukan touring 'Pakai Molis' dari Kota Jakarta menuju Kota Bandung.

Dalam jarak tempuh sejauh sekitar 165 kilometer (km) ini dengan menggunakan kendaraan listrik yang berkolaborasi dengan berbagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) di Indonesia.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved