Berita Flores
Ilmuwan Temukan Kerangka Kecil dari Spesies Manusia Purba di Pulau Flores, NTT
Dikutip dari LadBible, manusia yang kerangkanya ditemukan tersebut dijuluki dengan Homo floresiensis, sesuai nama pulaunya.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
Sehingga, ia menyimpulkan bahwa hominin non-sapiens tersebut masih hidup hingga saat ini atau baru-baru ini.
Pengakuan masyarakat Lio
Ia menulis bahwa zoologi rakyat lokal oleh masyarakat Lio yang mendiami pulau itu berisi cerita tentang manusia yang berubah menjadi hewan saat mereka bergerak dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
Hal tersebut Forth samakan dengan sejenis Lamarckisme, pewarisan karakteristik fisik dari leluhur.
"Seperti yang diungkapkan oleh penelitian lapangan saya, perubahan yang diajukan tersebut mencerminkan pengamatan lokal tentang kesamaan dan perbedaan antara spesies leluhur dan keturunannya yang berbeda," terangnya.

Menurut Forth, Lio mengidentifikasi makhluk-makhluk ini sebagai binatang yang tidak memiliki bahasa atau teknologi rumit seperti halnya manusia.
Meski begitu, ada kemiripan yang “menakutkan” dengan manusia.
“Bagi Lio, penampilan manusia kera sebagai makhluk yang tidak sepenuhnya manusia membuat makhluk tersebut menjadi anomali dan karenanya menjadi masalah dan mengganggu,” jelasnya.
Forth juga mendesak agar pengetahuan masyarakat setempat harus dimasukkan ke dalam penyelidikan spesies tersebut.
“Naluri awal kita, saya menduga, adalah menganggap manusia kera yang masih ada di Flores hanya khayalan belaka. Namun, dengan mempertimbangkan secara serius apa yang dikatakan oleh orang Lio, saya tak menemukan alasan yang kuat untuk berpikir demikian," ujarnya.
“Apa yang mereka katakan tentang makhluk tersebut, ditambah dengan bukti-bukti lain, sepenuhnya konsisten dengan spesies hominin yang masih hidup, atau spesies yang baru punah dalam 100 tahun terakhir,” tambahnya.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.