Hokeng Jaya di Flores Timur, Desa Julukan Miniatur Lembata Memasuki Pesta Perak

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Desa Hokeng Jaya, sebuah pemukiman nan sejuk di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi NTT akan memasuki usia yang ke-25 tahun pada 15 Desember 2023 mendatang.

Kemeriahan pesta perak desa di bawah kemegahan gunung kembar Lewotobi, metaforanya sepasang kekasih ini merupakan yang perdana sejak disahkan Pemerintah Provinsi NTT 25 tahun silam.

Sejarah singkat tentang Hokeng Jaya yang dijuluki 'Miniatur Lembata' berawal dari para perantau yang datang untuk mengadu nasib di tanah Hak Guna Usaha (HGU) Misi Hokeng puluhan tahun silam.

Para penggarap yang rata-rata berasal dari Kabupaten Lembata menamai diri kaum penggarap. Persekutuan penggarap yang kian berkembang bersepakat membangun hidup bersama sebagai kelompok yang senasib dan sepenanggungan.

Baca juga: Wisata ke Pulau Anano, Disuguhi Keindahan Laut dan Pasir Putih

Kelompok penggarap yang mendiami wilayah persekutuan adat Nawokote itu dinamakan Riang (kampung) 'Wolorona' yang artinya 'Bukti yang Bersemi'. Mereka yakin bahwa kampung ini akan menjadi besar dan memberikan arti penting bagi kehidupan berkelanjutan.

Hampir 25 tahun lalu, tepatnya tanggal 15 Desember 1998, Desa Hokeng Jaya akhirnya disahkan dengan SK Gubernur Provinsi NTT Nomor 385 Tahun 1998.

Usia Hokeng Jaya sudah cukup dewasa, namun benih-benih kehidupan masyarakat yang menetap di sudut barat Flores Timur itu sudah tumbuh sejak puluhan tahun silam atau sebelum menjadi desa definitif.

Kepala Desa Hokeng Jaya, Gabriel Bala Namang, mengatakan panitia pengurus sudah dibentuk untuk mematangkan persiapan menuju hari spesial tanggal 15 Desember 2023.

Gabriel memaparkan, ada tujuh kegiatan sebagai ungkapan syukur bagi Tuhan dan Leluhur, salah satunya penghargaan bagi para tokoh terdahulu.