Wisata Sejarah di Flores NTT

Tempat Wisata Edukasi dan Sejarah di Pulau Flores, Ada Situs Arkelogi hingga Gereja Tua

Di Pulau Flores terdapat situs arkelogi yang mendunia, jejak sejarah bangsa Indonesia, jejak peradaban Flores hingga gereja tua.

|
Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
TRIBUNFLORES.COM / KRISTIN ADAL
RUMAH BUNG KARNO- Rumah pengasingan Bung Karno, di Kabupaten Ende, (26/12/2023). 

Museum Bikon Blewut berada di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Jarak dari Kota Maumere menuju museum sekitar 9 kilometer Jalan Trans Flores dan dapat ditempuh selama 20 menit menggunakan kendaraan.

Museum ini satu-satunya museum terbesar di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Menyimpan benda-benda peninggalan dari zaman Paleolitikum (zaman batu tua) dan koleksi alat seni-budaya zaman perunggu masyarakat Flores.

MUSEUM BLIKON BLEWUT- Kerangka utuh jenis tikus besar di Flores, museum Bikon Blewut, kompleks Seminari Tinggi Ledalero, Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
MUSEUM BLIKON BLEWUT- Kerangka utuh jenis tikus besar di Flores, museum Bikon Blewut, kompleks Seminari Tinggi Ledalero, Desa Nita, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. (TRIBUNFLORES.COM/KRISTIN ADAL)

Pantuan TribunFlores.Com, di dalam museum terdapat etalase kaca yang menyimpan rapih fosil manusia purba Flores, alat kebudayaan dan kesenian Dongson, fosil gajah purba Flores, rangka utuh jenis tikus besar di Flores, mata uang kertas dan logam beberapa negara dari zaman ke zaman, porselen dari China, moko terbuat dari perunggu dan benda-benda lainnya.

Pada dinding-dinding museum dipajang beberapa bingkai lukisan. Sementara itu pada rak buku cokelat terdapat buku-buku berbahasa Jerman dan Belanda yang mendokumentasikan sejumlah penelitian di Flores.

Pengelola Museum Blikon Blewut IFTK Ledalero, Endi Paji memperlihatkan lukisan asli Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Kamis 21 September 2023.
Pengelola Museum Blikon Blewut IFTK Ledalero, Endi Paji memperlihatkan lukisan asli Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani, Kamis 21 September 2023. (TRIBUNFLORES.COM/EGINIUS MOÁ)

5. Gereja Tua Sikka

Gereja Katolik Santo Ignatius Loyol di Keuskupan Maumere, Kabupaten Sikka salah satu Gereja Katolik tertua di Indonesia dengan usia lebih dari 100 tahun.

Gedung Gereja Tua Sikka yang telah berusia satu abad lebih di Desa Sikka, Kabupaten Sikka, Pulau Flores.
Gedung Gereja Tua Sikka yang telah berusia satu abad lebih di Desa Sikka, Kabupaten Sikka, Pulau Flores. (ISTIMEWA)

Gereja tua ini di Kampung Sikka, pesisir pantai selatan Kabupaten Sikka. Bangunan Gereja Tua Sikka Lela mahakarya bergaya Reinasance dan Barok bercampur seni lokal Maumere Flores.

Material dasar bangunan Gereja Tua Sikka yakni Kayu Jati. Konon bangunan tersebut menghabiskan sekitar 360 kubik kayu jati yang didatangkan dari Pulau Jawa melewati jalur Pantai menggunakan Kapal.

Gereja Tua Sikka telah menjadi salah satu warisan budaya peninggalan masa lampau. Keberadaannya pada masa kini dilihat sebagai tempat wisata rohani.

Selain daripada warisan bangunannya adapula warisan yang masih ada seperti buku-buku misa lama, tempat lilin kuno, juga patung peninggalan pihak kerajaan pada masa pemerintahan Raja Da Silva. Di Gereja Tua Sikka masih dirawat sebuah ritus yang biasa dilaksanakan pada Jumat Agung (masa paskah). Ritus tersebut yakni Prosesi Logu Senhor.

Berita Tribunflores.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved