Berita Lembata

Warga Jalur Tengah Lembata Bisa Nikmati Jalan Mulus

Puluhan tahun tidak diperhatikan,ruas jalan Jalur Tengah Lembata dari Simpang Waikomo-Bakalerek-Belobatang akhirnya dibangun hoxmix baru yang mulus.

Penulis: Ricko Wawo | Editor: Egy Moa
HO
Proyek hotmix akses jalan utama Bakalerek ke Belobatang di Kabupaten Lembata  

Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Ricko Wawo

TRIBUNFLORES.COM, LEWOLEBA-Masyarakat di wilayah Jalur Tengah Lembata mengaku puas dengan peningkatan jalan daerah yang dikerjakan oleh pemerintah dan kontraktor.

Hal itu disampaikan Kepala Desa Belobatang, Yohanes Pascalis Udak ketika dimintai tanggapan terkait proyek hotmiks akses jalan utama yang membentang dari Bakalerek ke Belobatang sejauh 13 kilometer pada Selasa 16 Januari 2024.

Pascalis menilai, topografi jalur tengah yang dikenal curam, bertebing tinggi dan ekstrim itu dianggap mustahil untuk pengerjaan sebuah proyek jalan raya. Akan tetapi, melalui PT Anak Lembata Group, kawasan itu berhasil disulap menjadi lebih bagus dari sebelumnya.

Jalan sepanjang 13 kilo yang membentang dari Simpang Waikomo-Bakalerek-Belobatang itu sekarang berubah menjadi mulus.

Baca juga: Shinta Maku Djawa Sambangi dan Sapa Warga di Daerah Pendalaman Lembata

 

 

Pengerjaan bahu jalan dan saluran air di sepanjang ruas jalan itu juga kelihatan kuat. Bahkan, beberapa tempat yang dianggap menjadi titik ekstrim pun dikerjakan dengan kualitas tingkat tinggi guna menjamin kenyamanan para pengendara.

Menurut Pascalis, proyek bersumber dari APBN 2023 dengan pagu anggaran Rp 39.042.854.000 ini mendapat mendapat apresiasi dari masyarakat jalur tengah. Sejak Lembata otonom menjadi kabupaten  1999, kawasan itu seperti tidak pernah tersentuh oleh pembangunan khususnya akses jalan.

“Kita lihat dari dana Inpres ini tingkat kepuasan masyarakat sangat luar biasa, walau secara teknis kita tidak paham, tapi masyarakat sangat senang karena hampir seluruh intervensi anggaran ini utuh, mulai dari badan jalan sampai hotmiksnya itu secara kasat mata kita anggap sudah luar biasa,” ungkap Pascalis.

Selain puas, Pascalis mengaku bahwa sejak proyek Inpres menyentuh jalur tengah, mereka mulai merasakan ada pemerataan pembangunan.

Baca juga: Pemda Lembata Dukung Program BPJS Ketenagakerjaan, Banyak Masyarakat yang Terlindungi

“Masyarakat ini merasakan penderitaan itu panjang sekali sebelum ada intervensi dana Inpres,” katanya.

Dampak dari proyek ini pun memberi efek terhadap banyak hal. Salah satunya adalah pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan perkebunan.

Banyak hasil bumi seperti kemiri, kopra, nenas bogor hingga tanaman holtikultura semakin cepat dan banyak terjual ke ibu kota kabupaten Lembata.

Mobilitas kendaraan roda dua dan empat yang sebelumnya sepi pun kini terasa lebih ramai masuk ke wilayah jalur tengah tersebut. Kondisi ini menurut Pascalis merupakan dampak ikutan dari adanya pembangunan infrastruktur jalan raya.

Baca juga: Dinas Pendidikan Lembata Proses Tunjangan dan Tambahan Penghasilan Guru

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved