HUT ke 2 TribunFlores

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Sektor Pendidikan-Kesehatan-Layanan Publik

Pasca erupsi 23 Desember 2023 ini, warga mulai bersiaga di kediaman masing-masing. Sementara hujan abu

Penulis: Cristin Adal | Editor: Nofri Fuka
TRIBUNFLORES.COM/ALBERT AQUINALDO
Suasana pengungsi erupsi gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur. 

Ketidakpastian Gunung Lewotobi Laki-laki akan meletus membuat sebagian warga sekitar gunung tersebut harus mengungsi cukup lama meninggalkan kampung halaman mereka.

Para pengungsi yang kesehariannya sebagai petani terus berada di pengungsian dan tidak bisa bekerja di kebun. Sementara mereka mengharapkan hasil kebun untuk bisa membiayai pendidikan anak.

Kepala Desa Klatanlo, Petrus Muda Kurang, mengatakan masing-masing warga memiliki sekitar 4 hektare lahan pertanian. Menurutnya, lahan yang ditanami jagung, padi, dan mete, itu rusak akibat banjir lahar dingin yang membawa material batu dan pasir.

Petrus mengatakan warga desanya sudah tak beraktivitas di lahan pertanian tersebut karena hujan abu sejak 1 Januari lalu. Saat ini, warga Desa Klatanlo mengungsi di Kantor Camat Wulanggitang.

Mereka sesekali pulang untuk mengecek ternak. Dampak langsung itu, kehilangan lahan pertanian masyarakat, yang pasti pemukiman sudah rusak, mereka akan pulih kembali dengan kehidupan baru.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum mendata lahan pertanian yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Pihaknya terlebih dahulu mendata lahan terdampak yang berada di sekitar lereng atau kaki gunung itu.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Flores Timur, Sebastianus Sina Kleden mengatakan, tim lapangan belum bisa dikerahkan ke lokasi terdampak karena status gunung masih di level IV awas.

Identifikasi lahan pertanian akan dilakukan setelah mendapat kepastian informasi dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi .

Debu vulkanik hasil erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki sejak Desember 2023 telah mengancam lahan pertanian warga pada tujuh desa terdampak yang tersebar di dua kecamatan yakni Wulanggitang dan Ile Bura.

Data sementara banjir lahar hujan merusak 5-20 hektare lahan pertanian di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang. Data yang ada bersifat sementara sembari menunggu tingkat status aktivitas gunung itu.

Identifikasi lahan pertanian terdampak ke arah gunung masih belum maksimal karena status gunung tersebut masih berada pada level IV (Awas) sehingga ada radius larangan aktivitas yang dikeluarkan oleh pihak vulkanologi.

Sektor Pendidikan

Erupsi Lewotobi Laki-laki juga dirasakan warga sekolah. Para siswa dan guru di Kecamatan Wulanggitang dan Ilebura di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terpaksa dirumahkan akibat dampak erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. Bangunan sekolah tingkat SD sampai SMA di wilayah terkena abu vulkanik Lewotobi Laki-laki.

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Kabupaten Flores Timur pun melakukan melakukan pembelajaran darurat di posko pengungsian erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Pembelajaran darurat merupakan langkah yang diambil oleh dinas pendidikan setempat menyikapi banyaknya pelajar dari TK, SD, hingga SMP yang menjadi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved