HUT ke 2 TribunFlores
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Sektor Pendidikan-Kesehatan-Layanan Publik
Pasca erupsi 23 Desember 2023 ini, warga mulai bersiaga di kediaman masing-masing. Sementara hujan abu
Penulis: Cristin Adal | Editor: Nofri Fuka
Pembelajaran telah dimulai sejak 4 Januari 2024 baik di posko pengungsian Boru, Kecamatan Wulanggitang maupun Konga, Titihena.
Para pelajar terdampak dari jenjang mengikuti pembelajaran darurat yang telah berjalan di tenda-tenda pengungsian.
Seperti belasan murid sekolah dasar belajar secara berkelompok di teras pengungsian di Posko Boru. Mereka meletakan meletakan perlatan belajar pada meja kecil.
Mereka mengikuti kelas belajar darurat dari pukul 07.00 Wita sampai 10.00 Wita, waktu yang lebih cepat dari waktu belajar biasa saat di sekolah.
Kurang lebih empat jam belajar membuat mereka bingung dan sulit menyerap materi.Anak-anak usia sekolah merasa belajar dalam kegelisahan erupsi gunung yang hingga kini belum kondusif.
Para pengungsi anak tingkat sekolah ini hanya mengenakan pakaian biasa. Mereka merindukan belajar dalam ruang kelas dengan mengenakan pakaian seragam, membawa tas sekolah, dan berjumpa dengan guru belum terwujud karena masih dalam situasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang hingga kini berstatus Level IV (Awas).
Sementara orang tua murid siswa mengatakan alat belajar yang paling dibutuhkan yaitu buku bacaan dan alat tulis. Terkadang, para siswa belajar dengan satu buku sehingga mereka saling berebutan.
Namun para orang tua merasa legah karena relawan guru selalu memberikan perhatian untuk anak-anak di posko pengungsian, meski dengan fasilitas seadanya.
Dalam keadaan darurat, proses pendidikan darurat di Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura masih berjalan. Penyelenggaraan pendidikan dilakukan di tenda-tenda darurat harus dilakukan agar aktivitas pendidikan di wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tidak mati suri.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan dan Olahraga Flores Timur mendata sebanyak 3.428 siswa terdampak erupsi Lewotobi Laki-laki terpaksa belajar di tenda-tenda pengungsian.
Sebagian besar jumlah pengungsi anak berdasarkan tingkat pendidikan merupakan siswa Sekolah Dasar sebesar 1.463 siswa.
Beberapa upaya dapat dilakukan untuk memaksimalkan kegiatan belajar-mengajar selama masa tanggap darurat bencana erupsi Lewotobi Laki-laki.
Melalui pembelajaran darurat di tenda pengungsian, kegiatan pemulihan trauma (trauma healing) yang diselenggarakan oleh paara guru.
Para guru juga berupaya mengungjungi siswa yang mengungsi ke rumah kerabat mereka di desa lain yang lebih aman agar pengungsi anak terpenuhi haknya atas pendidikan.
Masa darurat tanggap bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur terus diperpanjang hingga 31 Januari 2023. Hal ini melihat aktvitas Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih awas, sehingga kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan relawan masih sangat dibutuhkan untuk menghadirkan pendidikan bagi para pengungsi anak.
Hujan lebat mengguyur wilayah Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, menyebabkan tenda belajar anak-anak korban pengungsian erupsi gunung api lewotobi yang dibangun kemendikbud roboh, Kamis 25 Januari 2024.
HUT ke 2 TribunFlores.Com
Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Sektor Pendidikan - Kesehatan - Layanan Publik
Gunung Lewotobi Erupsi di Flores Timur
Ulang Tahun ke 2 TribunFlores.Com
TribunFlores.com
TribunBreakingNews
Sejarah Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan Perempuan di Flores Timur |
![]() |
---|
Profil Gunung Lewotobi Laki-laki dan Perempuan di Flores Timur |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Sahabat TribunFlores Berbagi di Tempat Pengungsian Gunung Lewotobi |
![]() |
---|
Tenda Kemendikbud Ambruk, Siswa Pengungsi Lewotobi Belajar Beralaskan Tanah |
![]() |
---|
BREAKING NEWS : Sakit Gangguan Pernapasan, Pengungsi Gunung Lewotobi Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.