Wisata Flores
Wisata Flores, 5 Fakta Menarik Tentang Wae Rebo di Manggarai, Ada Hari Spesial
Desa Wae Rebo yang berada di Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT ini bak surga di atas awan.
Penulis: Gordy Donovan | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM, WAE REBO - Bagi anda yang berkunjung ke Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum lengkap jika tidak berkunjung ke Wae Rebo.
Wae Rebo merupakan destinasi wisata unggulan yang berada di NTT.
Desa Wae Rebo yang berada di Kecamatan Satar Mese Barat, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT ini bak surga di atas awan.
Diperlukan perjuangan untuk dapat mencapai desa ini.
Namun, apa yang akan Anda dapatkan saat tiba di lokasi tentunya sebanding dengan perjalanan yang ditempuh.
Baca juga: Jelajah Wisata Flores, Foto-foto Tempat Wisata Unik dan Menarik di Maumere Sikka
Benar-benar keindahan yang sulit digambarkan dengan kata-kata, desa adat dengan atap rumbia menjulang tinggi yang berada di tengah bentangan perbukitan hijau.
Nah, di balik keindahannya ini, ternyata Desa Wae Rebo menyimpan banyak fakta dan hal menarik yang bisa Anda temukan di desa ini.
Wae Rebo terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Di kampung ini hanya terdapat 7 rumah utama atau yang disebut sebagai Mbaru Niang.
Wae Rebo dinyatakan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada Agustus 2012 dengan menyisihkan 42 negara lainnya.
Wae sendiri dalam bahasa manggarai artinya ialah "air". Penulisan waerebo menggunakan 1 kata dan tidak memakai spasi seperti yang ditulis media.
Desa Waerebo sendiri sudah berumur 1200 tahun dan sudah memasuki generasi ke 20. Dimana 1 generasi berusia 60 tahun lamanya.
Baca juga: Wisata Flores, Bukit Watunariwowo "Bukit Avatar" di Bajawa Ngada
Berikut 5 fakta Wae Rebo yang perlu Anda ketahui.
1. Termasuk Salah Satu Desa Tertinggi di Indonesia
Desa Wae Rebo termasuk ke dalam daftar desa tertinggi di Indonesia. Berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) membuat Wae Rebo kerap dihiasi dengan kabut tipis setiap paginya.
Kabut tipis ini akan turun perlahan-lahan dari perbukitan sekitar dan menyelimuti seluruh desa dengan kabut.
Karena lokasinya yang berada pada ketinggian ini pula, untuk mencapai Desa Wae Rebo ini Anda harus melakukan trekking selama dua hingga tiga jam melalui medan yang cukup sulit.
Disarankan untuk menyewa jasa guide sebagai penunjuk jalan dan juga usahakan untuk bermalam di Wae Rebo selain untuk menikmati keindahannya lebih lama, juga untuk menyimpan tenaga untuk trekking kembali keesokan harinya.
2. Memiliki Tujuh Rumah Utama
Rumah adat Mbaru Niang di Desa Wae Rebo dianggap sangat langka dan berlokasi jauh di atas pegunungan. Memiliki bentuk yang cukup unik, yaitu seperti lumbung kerucut dan hanya berjumlah tujuh buah saja.
Setiap rumah dihuni oleh enam hingga delapan keluarga. Mbaru Niang terdiri dari lima lantai dengan atap daun lontar dan ditutupi oleh ijuk.
Setiap pengunjung yang datang akan dijamu di dalam satu Mbaru Niang yang disediakan khusus untuk menyambut wisatawan yang datang melancong.
Anda akan diberikan jamuan berupa Kopi Flores sebagai welcome drink di Mbaru Niang ini! Bagi Anda yang ingin bermalam, Anda bisa menginap di Mbaru Niang ini. Sudah disediakan selimut dan bantal seadanya.
3. Memiliki Hari Spesial
Setiap bulan November, warga di Desa Wae Rebo merayakan Upacara Adat Penti, yaitu perayaan untuk mengucapkan rasa syukur berkat hasil panen yang didapatkan dalam setahun serta memohon keharmonisan dan perlindungan.
Desa Adat Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Untuk mencapai desa itu tidak mudah, wisatawan harus mendaki sejauh 7 km selama kurang lebih 4 jam.
Saat perayaan dilakukan, para penduduknya akan mengenakan pakaian adat lengkap dengan aksesorinya. Bagi Anda yang merencanakan untuk mengunjungi desa ini, sebaiknya samakan jadwal Anda dengan upacara adat ini agar kunjungan lebih bermakna karena lebih banyak atraksi dan nilai yang bisa Anda lihat.
4. Penduduk Wae Rebo adalah Keturunan Minang
Walaupun Wae Rebo adalah perkampungan di Manggarai Barat, NTT, tetapi ternyata warga desanya mengklaim bahwa mereka adalah keturunan Minang dari Sumatera Barat.
Empo Maro, nenek moyang Wae Rebo berasal dari Minangkabau yang merantau hingga ke Flores dan berpindah-pindah tempat tinggal hingga akhirnya menetap di kawasan yang sekarang menjadi Desa Wae Rebo ini.
Walaupun mereka merupakan keturunan Minang, namun nama-nama penduduknya tidak seperti nama orang Minang kebanyakan.
5. Bendera Dipasang di Atas Rumah Adat Saat Upacara Kemerdekaan
Walaupun terpencil, Wae Rebo tetaplah bagian dari Indonesia. Ketika Hari Kemerdekaan, selalu ada upacara untuk memperingatinya.
Uniknya, warga Wae Rebo akan memasang bendera Indonesia di atas rumah adat yang berbentuk kerucut tersebut saat upacara bendera berlangsung. Beberapa orang saling membantu untuk memastikan bendera berdiri dengan kokoh.
Itulah 5 fakta Wae Rebo yang mungkin belum Anda ketahui. Berada di lokasi terpencil tidak lantas membuat desa ini sepi pengunjung. Sebaliknya, banyak wisatawan yang rela melancong jauh-jauh untuk menikmati keindahan setiap sudut Desa Wae Rebo. Apakah Anda tertarik?
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Jelajah Wisata Flores
Nikmati Wisata Flores
Tempat Wisata Flores
5 Fakta Menarik Tentang Wae Rebo
Wae Rebo di Manggarai
Hari Spesial di Wae Rebo
Tribun Flores.com
Jelajah Wisata Flores, Foto-foto Tempat Wisata Unik dan Menarik di Maumere Sikka |
![]() |
---|
Wisata Flores, Bukit Watunariwowo "Bukit Avatar" di Bajawa Ngada |
![]() |
---|
Wisata Flores, Turis Mancanegara Dominasi Kunjungan ke Labuan Bajo Manggarai Barat |
![]() |
---|
Perkuat Branding Wisata Flores, BPOLFB Ajak Media Gencarkan Promosi Tempat Pariwisata |
![]() |
---|
Wisata Flores, Rekomendasi 4 Spot Diving di Labuan Bajo Manggarai Barat, NTT |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.