Berita Sikka
Kisah Marko Tukang Ojek di Sikka Lewati Jalan Rusak Berlumpur, Bantu Warga Angkut Hasil Pertanian
Akses jalan ke Desa Waipaar harus menempuh perjalanan kurang lebih 9 Kilometer dari simpang jalan Trans Flores Maumere tepatnya di Desa Watuomok.
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Gordy Donovan
Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Arnold Welianto
TRIBUNFLORES.COM, MAUMERE- Akses jalan rusak membuat beberapa pemuda di pedalaman Kabupaten Sikka, Flores, NTT menyiapkan jasa ojek atau tukang ojek untuk mempermudah akes warga.
Seperti yang dilakukan Marko, seorang pemuda di Desa Waipaar, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Setiap hari, Marko bersama sejumlah pemuda lainnya menyediakan jasa ojek di Desa itu karena akses untuk keluar masuk Desa tidak bisa dilalui kendaraan roda empat pasalnya akses jalan rusak parah dan berbatu.
Akses jalan ke Desa Waipaar harus menempuh perjalanan kurang lebih 9 Kilometer dari simpang jalan Trans Flores Maumere tepatnya di Desa Watuomok, Kecamatan Talibura.
Baca juga: Akses Jalan Rusak, Pasien di Waipaar Sikka Ditandu 6 Km Menuju Puskesmas
Marko menuturkan, profesi sebagai tukang ojek sudah digelutinya sudah hampir kurang lebih 2 tahun.
Kata dia, profesi sebagai tukang ojek yang digelutinya karena ada rasa keprihatinan melihat warga kesulitan untuk menjual hasil komoditi ke ibu Kota Kecamatan. Begitupun sebaliknya ketika warga harus memikul barang kebutuhan pokok usai pulang dari Kota Maumere.
Marko menyebutkan, Jasa ojek yang ditawarkan untuk membawa barang dari jalan Trans Flores Maumere -Larantuka menuju Desa Waipaar dengan harga Rp. 70 ribu.
"Kalau ojek dari pertigaan ke Desa Waipaar itu Rp. 70 ribu, begitupun sebaliknya,"katanya Rabu 31 Januari 2024.
Dikatakannya, akibat akses jalan yang rusak ini membuat para petani mengalami kerugian akibat hasil pertanian dibeli dengan harga murah yang dibeli langsung oleh para tengkulak.
Baca juga: KPU Sikka : Kekurangan Surat Suara Pemilu Dilengkapi Awal Februari
"Karena jalan rusak, para petani tidak bisa jual hasil pertaniannya ke kota, sehingga orang datang beli di kampung dengan harga murah," ujarnya.
Selain itu, disaat musim hujan, kendaraan roda dua tidak bisa melintas pasalnya jalanan berlumpur dan berlubang.
Ia menambahkan, akses jalan yang rusak ini juga membuat warga yang sakit harus ditandu warga sejauh 9 Kilometer menuju Jalan Trans Flores kemudian dibawa menggunakan kendaraan roda empat ke fasilitas kesehatan.
Ia hanya mengharapkan perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki akses jalan yang rusak agar masyarakat bisa beraktivitas dengan baik.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.