Pilgub NTT 2024
Demokrat NTT Buka Suara soal Pernyataan BKH Tidak Maju di Pilgub NTT, Leo Lelo: Dukung Pak Benny
Partai Demokrat NTT mengaku tetap memegang penugasan dari DPP Demokrat perihal pencalonan Benny K Harman (BKH) di Pilgub NTT.
"Enggak tahu saya, belum-belum. Di NTT kan banyak juga tokoh-tokoh kita, ada Jacki Uly yang sekarang DPR, ada Kristina juga DPR, ada Julie Laiskodat sudah dua periode, itu orang-orang yang menurut saya pantas untuk diketengahkan," ujarnya. Akan tetapi, tambahnya, semua tetap akan tergantung dari hasil survey
Pada Pemilu 2024 ini Viktor Laiskodat maju sebagai caleg NasDem dari Dapil NTT II. Namun perolehan suaranya kalah dari caleg NasDem lainnya, Ratu Ngadu Bonu Wulla.
Namun, Ratu yang mendapat suara tertinggi mundur dari pileg. Peluang Viktor, yang ada di urutan dua perolehan suara, untuk jadi anggota DPR RI terbuka.
Kendati demikian, NasDem masih menunggu hasil resmi rekapitulasi Pemilu 2024 dari KPU. "Oh, saya enggak tahu juga. Belum ditetapkan oleh KPU. Pak Viktor salah satu calon, Pak Viktor salah satu calon. Tapi, ya belum pasti juga Pak Viktor," kata Hermawi seperti dikutip Merdeka,com.
Adapun Pilgub NTT akan digelar pada November 2024. Selain nama-nama yang telah disebutkan itu, ada juga sejumlah nama yang sudah secara terbuka menyatakan untuk maju, di antaranya mantan Kapolda NTT Irjen Pol (Purn) Johni Asadoma, mantan Direktur Utama PT Inalum (Persero), Orias Petrus Moedak, berpasangan dengan politisi Golkar Sebastianus Salang. Juga Ketua DPD Golkar NTT Melky Laka Lena. Ada juga nama Fransisco Go, Frans Aba.
Sebelumnya, mantan Kapolda NTT Johni Asadoma sudah menyatakan sikap untuk maju Pilgub NTT. Mantan petinju asal NTT itu mengaku sedang berkomunikasi dengan beberapa partai politik sebagai kekuatannya. "Saya sudah putuskan untuk calon Gubernur NTT," kata Johny beberapa waktu lalu.
Setelah mengakhiri tugasnya sebagai anggota polri, dirinya ingin terus melayani masyarakat NTT melalui jalur politik. Sebelumnya ia menimbang untuk mengikuti Pilwalkot atau Pilgub. Melalui proses komunikasi dengan keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi serta animo dukungan masyarakat NTT, ia memutuskan untuk menjadi bakal calon gubernur.
Bahkan, relawan Johni Asadoma kini sudah mulai terbentuk. Relawan itu menyebut dirinya dengan akronim Raja atau Relawan Johni Asadoma.
Selain itu, Pegiat HAM, Gabriel Goa juga sudah mendeklarasikan dirinya menjadi Bacagub NTT. Aktivis kemanusiaan itu mengakui keseriusannya untuk urusan politik kepala daerah lima tahunan ini. Cita-citanya ingin menyelesaikan persoalan tindak pidana perdagangan orang atau TPPO yang marak terjadi di NTT. Dengan mengendalikan sistem, dia yakin masalah itu tuntas.
Dari kalangan profesional, nama Orias Petrus Moedak juga menjadi salah satu kandidat yang bakal mengisi bursa Pilkada NTT. Orias Moedak pernah menjadi petinggi di PT Freeport dan menjadi Dirut PT Inalum.
Orias Moedak adalah sosok yang sangat dekat dengan badan usaha milik negara atau BUMN. Dari Pelindo hingga beberapa BUMN pernah ia jabat. Terakhir dia diberi mandat sebagai Bendahara Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat Pilpres 2024. Orias Moedak menjadi kandidat yang paling rutin beraktivitas dengan para tokoh masyarakat, agama dan masyarakat di NTT, secara langsung maupun lewat media sosial. Tagline yang gencar dia sampaikan adalah "Jangan Mencuri".
Kandidat lain yang tengah mencuat adalah Fransicus Go. Pemilik yayasan Felix Maria Go dan GMT Institute itu disebut menjadi salah satu calon kuat yang bakal mewarnai Pilkada NTT. Fransiscus sendiri belum punya partai. Dukungan terhadap dirinya mulai terlihat di media sosial.
Adapun Frans Aba sudah lebih awal mendeklarasikan dirinya sebagai Bacagub NTT. Frans Aba bersama sejumlah tokoh dideklarasikan pada Juni 2023 lalu di hotel Aston Kupang. Frans Aba juga rutin menemui para tokoh hingga masyarakat untuk meminta restu perjuangannya itu. Mengusung jurus "Memimpin dengan Hati", ekonom nasional ini ingin membangun NTT dengan kerja yang jujur dan tulus.
Namun, baik Frans Aba, Orias Moedak, Fransiscus Go, Gabriel Goa maupun Johni Asadoma, sejauh ini belum punya pintu partai politik sebagai modal untuk mengikuti Pilgub NTT. Jika tanpa partai, paling tidak harus ada dukungan 10 persen dari total daftar pemilih tetap atau DPT di NTT saat Pemilu terakhir kalinya. Dukungan itu berupa salinan KTP pendukung ditambah tandatangan pemilik KTP.
Demokrat NTT Siapkan Kader Lain
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.