Jalan Salib 2024

Teks Jalan Salib Jumat 29 Maret 2024 dan Doa 14 Perhentian

Mari simak Teks Jalan Salib Jumat sengsara 29 Maret 2024.Teks jalan Salib jumat sengsara Lengkap Doa 14 Perhentian.

Penulis: Gordy | Editor: Gordy Donovan
TRIBUNFLORES.COM/MARIA MANGKUNG
Ibadat Jalan Salib di Gereja Katedral Maumere, Sikka. Mari simak Teks Jalan Salib Jumat sengsara 29 Maret 2024.Teks jalan Salib jumat sengsara Lengkap Doa 14 Perhentian. 

Hai umat-Ku, apa salah-Ku padamu?

Jawablah Aku, kapankah kau Ku susahkan?

Solo:

1. Engkau mati Ku hidupkan, Engkau sakit Ku sembuhkan. Namun kini balasanmu, Aku sudah kau salibkan.
2. Engkau lemah Ku kuatkan, Engkau susah Ku senangkan, Namun kini jawabanmu, Aku sudah kau tinggalkan.
3. Engkau salah Ku ampuni, engkau jauh Ku dekati, Namun kini jawabanmu,
Aku sudah kau ingkari. Bangun lagi.

13. PERHENTIAN KETIGABELAS: YESUS DITURUNKAN DARI SALIB

P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu,
Engkau telah menebus dunia.
L : Bacaan dari Injil Markus (Mrk. 15:43-46) Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menantinantikan Kerajaan Allah, memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus sudah mati. Maka ia memanggil kepala pasukan dan bertanya kepadanya apakah Yesus sudah mati. Sesudah didengarnya keterangan kepala pasukan, ia berkenan memberikan mayat itu kepada Yusuf. Yusufpun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.
[hening sejenak]
R : Segalanya berakhir. Yesus yang perkasa, kini membutuhkan bantuan orang lain untuk menurunkanNya dari salib. Semuanya sunyi. Namun, sekurangkurangnya Yesus masih mendapatkan kasih sayang orang yang pernah dijumpai-Nya. Situasi seperti ini kadangkala kita alami. Kita kehilangan orang-orang yang kita kasihi dan kita merasa sunyi karena dia tidak ada lagi. Pernahkah kita datang kepada Tuhan Yesus dan menyerahkan
kekosongan hati kita pada-Nya? Dia tidak diam. Dia ada di sana merasakan hal yang sama. Sunyi dan sendirian.
P : Marilah berdoa: Tuhan Yesus, ketika kami berada dalam kekosongan, kesunyian dan kehampaan hati, buatlah kami kembali ke Jumad Agung ini; ketika semua kelihatannya hilang binasa. Semoga kami selalu melihat bahwa di balik kelamnya Jumad Agung, selalu ada Kebangkitan menanti kami. Tuhan, teguhkanlah selalu iman kami. Amin. Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

14. PERHENTIAN KEEMPATBELAS: YESUS DIMAKAMKAN

P : Kami menyembah Dikau, ya Tuhan, dan bersyukur kepada-Mu,
U : sebab dengan salib suci-Mu, Engkau telah menebus dunia.

L : Bacaan dari Injil Yohanes (Yoh. 19:41-42) Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ. [hening sejenak]
R : Yesus pun merasakan gelapnya makam. Tidak ada upacara agung untuk pemakaman-Nya. Tidak ada
ratapan berhari-hari, karena orang Yahudi akan merayakan Paskah mereka. Semua dilakukan diamdiam dan dalam keheningan. Kelihatannya, Tuhan telah ditinggal-pergi dan manusia merayakan pestanya. Mungkin kita juga melakukan hal yang sama. Kita mengenyampingkan Tuhan dan menganggap-Nya tidak ada dan kita pun meneruskan pesta kehidupan atau kesenangan kita. Bahkan kadangkala kita merasa Tuhan menjadi hambatan bagi kesenangan kita. Momen pemakaman Yesus memanggil kita untuk menyadari bahwa suatu saat kita akan kembali juga ke tanah dan kembali kepada Tuhan. Masihkah kita mengenyampingkan-Nya?
P : Marilah berdoa: Tuhan Yesus, kami harus mengakui bahwa kadangkala kami menguburkan Dikau dan tidak peduli pada kehadiran-Mu. Semoga kami menyadari bahwa hidup kami di dunia ini hanyalah sementara. Semoga kami selalu mempersiapkan diri kami juga untuk hidup kekal, di mana Engkau meraja selamanya dalam kemuliaanMu. Amin. Kasihanilah kami ya Tuhan, kasihanilah kami,
U : Ya Allah, kasihanilah kami orang berdosa.
P : Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan Roh Kudus,
U : Seperti pada permulaan sekarang selalu dan sepanjang segala abad. Amin

DOA PENUTUP

P : Tuhan Yesus, terima kasih untuk cinta-Mu kepada kami. Buatlah agar kami menyadari pengorbanan-Mu
ini dan belajar menghargai hidup kami dan hidup sesama kami. Engkaulah Tuhan dan Penebus kami, kini dan sepanjang masa.
U : Amin [hening sejenak]
P : Setiap seruan berikut, kita menjawab: Ampunilah kami Tuhan.
P : Karena kami memilih yang jahat,…..
P : Karena kami tidak percaya pada-Mu,…..
P : Karena kami menghakimi sesama kami,…..
P : Karena hati kami penuh dengan pikiran kotor dannegatif,…..
P : Karena kami mementingkan diri kami sendiri,…..

Satu kali Bapa Kami….

Satu kali Salam Maria…

Kemuliaan…

MEMOHONKAN BERKAT PENUTUP

P : Marilah kita memohon berkat Tuhan. [hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yangkekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]

DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.

U : Amin.
P : Jalan salib kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

NYANYIAN PENUTUP YESUS TUHANKU (Madah Bakti no. 416).

Yesus Tuhanku, O Yesus Tuhan, Tuhanku. Anak Domba yang tak bernoda, dihukum mati, bagai durjana, O Yesus Tuhan, Tuhanku.

Solo:

1. Yesusku, Tuhan mahakasih, Karna dosaku duri dan paku, Menikam Tubuh, tangan kaki-Mu. Karna dosaku, lambung-Mu kudus, dibuka tombak kelalimanku. O….

2. Pulanglah, hati yang tersesat, Tuhan menunggu, sepanjang waktu, di atas salib, rindu padamu, Buka hatimu lipurkan duka, memohon ampun daripada-Nya. O..(*)

Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved