Wisata NTT

4 Cagar Budaya dan 2 Museum di Flores NTT, Tempat Wisata yang Dikunjungi Selain Pantai

Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki beberapa cagar budaya nasional dan museum bersejarah.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
ISTIMEWA
Gedung Gereja Tua Sikka yang telah berusia satu abad lebih di Desa Sikka, Kabupaten Sikka, Pulau Flores. 

Rumah pengasingan sang tokoh proklamator ini berada di jantung Kota Ende, Jalan Perwira, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

RUMAH BUNG KARNO- Rumah pengasingan Bung Karno, di Kabupaten Ende, (26/12/2023).
RUMAH BUNG KARNO- Rumah pengasingan Bung Karno, di Kabupaten Ende, (26/12/2023). (TRIBUNFLORES.COM / KRISTIN ADAL)

 

Letaknya pun sangat strategis sehingga mudah untuk berkunjung menyambangi rumah sederhana Bung Karno dan keluarganya semasa pengasingan.

Rumah ini sudah renovasi sejak 2012 lalu tanpa mengubah bentuk awal rumah Bung Karno. Halaman depan rumah ini cukup luas dan asri. Di halaman ini patung Bung Karno tampak berdiri tegak menghadap utara dengan tongkat di tangan kirinya.

3. Liang Bua

Liang Bua merupakan salah satu situs gua yang terletak di daerah perbukitan karts di wilayah Kabupaten Manggarai, Flores NTT.

Secara geografis, lokasinya kurang lebih 15 kilometer di sebelah utara Kota Ruteng, Ibu kota Kabupaten Manggarai. Berada di ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.

GOA ALAM- Goa Batu Cermin di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
GOA ALAM- Goa Batu Cermin di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. (TRIBUNFLORES.COM/HO-KEMENPAREKRAF)

 

Liang bua menjadi tempat wisata andalan di Kabupaten Manggarai. Gua Liang Bua berada di Dusun Golo Manuk, Desa Liang Bua, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai. Nama “Liang Bua” berasal dari Bahasa Manggarai-Flores. “Liang” memiliki arti gua dan “bua” berarti dingin, jadi Liang Bua dapat diartikan “gua yang dingin”.

Dilihat dari morfologinya, Liang Bua memang memiliki ciri sebagai hunian pada masa prasejarah. Hal tersebut terlihat dari ukuran gua yang dalam dan lebar dan atap yang tinggi, serta lantai gua yang luas dan relaif datar.

4. Kampung Adat Wae Rebo

Terletak di ketinggian 1100 meter di atas permukaan air laut. Orang-orang kerap menyebut kampung di atas awan. Memiliki rumah adat yang unik disebut Mbaru Niang yang mengandung filosfi kehidupan masyarakat Manggarai.

PESONA- Kampung tradisional Wae Rebo di Kecamatan Satarmese Selatan, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur
PESONA- Kampung tradisional Wae Rebo di Kecamatan Satarmese Selatan, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (TRIBUNFLORES.COM/HO-YOHAN HAPDIJAYA)

 

Desa tradisional Wae Rebo di distrik Manggarai di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, telah menerima Top Award of Excellence dari UNESCO dalam Penghargaan Warisan Asia Pasifik UNESCO 2012, yang diumumkan di Bangkok pada 27 Agustus 2012.

Rumah adat ini tinggi dan berbentuk kerucut.Yang pertama ada yang paling umum di kenali wisatawan adalah Waerebo di Kabupaten Manggarai. Berada di atas ketinggian, kampung ini sering tertutup kabut dan udaranya sangat dingin.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved