Wisata NTT

4 Cagar Budaya dan 2 Museum di Flores NTT, Tempat Wisata yang Dikunjungi Selain Pantai

Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki beberapa cagar budaya nasional dan museum bersejarah.

Penulis: Cristin Adal | Editor: Cristin Adal
ISTIMEWA
Gedung Gereja Tua Sikka yang telah berusia satu abad lebih di Desa Sikka, Kabupaten Sikka, Pulau Flores. 

Terdapat 7 rumah utama atau Mbaru Niang di Wae Rebo yang melingkari batu yang tersusun rapi di tengan kampung dan dalam bahasa Manggarai disebut sebagai compang. Compang atau altar ini sebagai pusat aktivitas masyarakat untuk meletakan sesajian atau persembahan kepada leluhur.

Museum

1. Museum Bikon Blewut

Museum Bikon Blewut berada di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Jarak dari Kota Maumere menuju museum sekitar 9 kilometer dan dapat ditempuh selama 20 menit menggunakan kendaraan.

Museum ini satu-satunya museum terbesar di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Menyimpan benda-benda peninggalan dari zaman Paleolitikum (zaman batu tua) dan koleksi alat seni-budaya zaman perunggu masyarakat Flores.

WISATA MUSEUM - Museum Blikon Blewut Berada di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Jaraknya dari Kota Maumere sekitar, 9 KM, ditempuh selama 20 menit (gunakan kendaraan).
WISATA MUSEUM - Museum Blikon Blewut Berada di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka. Jaraknya dari Kota Maumere sekitar, 9 KM, ditempuh selama 20 menit (gunakan kendaraan). (TRIBUNFLORES.COM /NOFRI FUKA)

 

Di dalam museum terdapat etalase kaca yang menyimpan rapih fosil manusia purba Flores, alat kebudayaan dan kesenian Dongson, fosil gajah purba Flores, rangka utuh jenis tikus besar di Flores, mata uang kertas dan logam beberapa negara dari zaman ke zaman, porselen dari China, moko terbuat dari perunggu dan benda-benda lainny

2. Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende

Menjadi rumah museum pada 1951, dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia, Bung Karno mengunjungi rumah tempat pengasingannya di Ende.

RUMAH PENGASINGAN- Kamar Bung Karno dan Inggit di Rumah Pengasingan Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.
RUMAH PENGASINGAN- Kamar Bung Karno dan Inggit di Rumah Pengasingan Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. (TRIBUNFLORES.COM / KRISTIN ADAL)

 

Mengutip situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Bung karno yang kala itu telah menjabat sebagai Presiden RI, bertemu Haji Abdullah Ambuwaru dan menyampaikan niatnya agar rumah pengasingan itu dijadikan museum.

RUMAH PENGASINGAN-
RUMAH PENGASINGAN- Biola Bung Karno di Rumah Pengasingan Ende, Flores, NTT. (TRIBUNFLORES.COM / KRISTIN ADAL)

 

Kemudian, pada kunjungan keduanya 16 Mei 1954, Bung Karno akhirnya meresmikan rumah tersebut sebagai rumah museum.

Berita wisata Tribunflores.com lainnya di Google News

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved