Berita Lembata
BPBD Lembata Rakor Bahas Karhutla dan Rabies
Rapat Koordinasi (Rakor) membahas Kesiapsiagaan Bencana Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla)serta kasus kematian
Penulis: Arnol Welianto | Editor: Hilarius Ninu
Baca juga: ABK Kapal Ojek Hilang Kontak di Labuan Bajo Belum Ditemukan
Sementara terkait kasus kematian yang diakibatkan virus Lyssa (Rabies) di Kabupaten Lembata per bulan Januari hingga Maret tahun 2024 belum adanya kasus kematian yang terjadi
Namun, berdasarkan data yang dirilis Dinas Kesehatan dari bulan Januari hingga Maret sebayak 377 kasus gigitan hewan penular Rabies yang terjadi.
Untuk diketahui, Kasus gigitan hewan penular Rabies dari data yang dirilis Dinkes Lembata Perbulan Januari - Maret 2024 sebagai berikut: - Puskesmas Wairiang 10 kasus - Puskesmas Balauring 8 kasus
Puskesmas Hadakewa 54 kasus - Puskesmas Waipukang 13 kasus - Puskesmas Lewoleba 174 kasus
Puskesmas Loang 38 kasus
Puskesmas Waikenuit 15 kasus - Puskesmas wulandoni 38 kasus
Puskesmas Lamaau 11 kasus - Puskesmas Pada 9 kasus - Puskesmas Autanapoq 2 kasus, Puskesmas Bean 5 kasus
Dengan jumlah kasus yang rabies ada, Sekda Paskalis Tapobali berharap adanya koordinasi dengan berbagai pihak hingga ke desa bahkan RT terkait pengendalian terhadap resiko penyakit rabies di Kabupaten Lembata.
“Kita harus lakukan langkah antisipasi sejak awal, sehingga perkembangan penyakit rabies di Kabupaten Lembata dapat sedini mungkin harus kita antisipasi dan tekan. Saya harap jangan sampai terjadi kasus kematian yang diakibatkan rabies baru kita lakukan antisipasi, itu sudah terlambat," tandas Sekda Paskalis.
Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.